Tapanuli Tengah

Ini Penyebab Langkanya Elpiji 3Kg di Tapteng Versi Agen

×

Ini Penyebab Langkanya Elpiji 3Kg di Tapteng Versi Agen

Sebarkan artikel ini
Advertisement
Example 300x600
Advertisement

Namun apa yang diungkapkan PT. Nauli Saddhana Pratama berbanding terbalik di lapangan. Terbukti setiap pengecer yang ada di Pandan,Tukka, dan Sarudik mengaku tidak ada mendapat jatah gas elpiji 3kg.

“Sudah beberapa hari ini tidak ada masuk gas elpiji 3kg pak. Makanya kami buat tulisan di depan kios, gas 3kg habis,”kata salah seorang pengecer gas elpiji di Pandan.

IKLAN
IKLAN

Pernyataan agen PT. Nauli Saddhana Pratama juga dibantah salah seorang pemerhati gas elpiji 3kg di Tapteng. Ia sudah menanyakan ke rekannya yang ada di Pertamina dimana Pertamina libur hanya hari Minggu saja karena 6 hari kerja. Sedangkan untuk hari libur merah di kelender Pertamina buka setengah hari.

“Itukan alasan pihak agen saja, karena sudah saya tanya langsung ke Pertamina bahwa mereka hanya hari minggu yang tutup. Sedangkan untuk hari merah di kelender mereka buka setengah hari. Artinya supplay dari Pertamina terus berjalan. Disinilah perlunya Dagkopin menjalin kerjasama dengan aparat kepolisian untuk melakukan razia, apakah benar agen-agen gas elpiji ini sudah menyalurkan gas tersebut, atau jangan-jangan mereka timbun di gudangnya,” tegasnya.

Dia juga mengungkapkan, bahwa saat ini sarat permainan dengan menjual gas elpiji yang 3kg ke luar daerah. Pasalnya harga het gas Elpiji 3kg untuk Sibolga sesuai dengan data dari Perindagkop hanya Rp14.500/tabung, kalau di Tapteng kalau tidak salah Rp15.000. Bisa saja mereka menjual ke daerah dengan harga Rp17ribu, karena ditingkat pengecer dijual antara Rp20-23ribu.

“Jadi saya menyambut baik sikap dari pak Bupati Tapteng yang meminta dilakukan razia. Saran saya secepatnya Pemkab Tapteng bekerjasama dengan kepolisan langsung memeriksa para agen dan juga gudangnya. Karena ada 3 agen gas Elpiji di Tapteng ini, salah satunya PT.Nauli Saddhana Prama, PT. Nauli Gasindo dan satu lagi saya lupa namanya, karena baru berubah nama dari Cv ke PT. Dan pihak Dagkopin Tapteng lengah dalam hal ini tidak bisa mengawasi para agen dan juga pengecer,”katanya.

Ia juga sangat yakin, kalau gas elpiji 3kg itu benar-benar disalurkan sesuai dengan peruntukannya pasti tidak ada kelangkaan seperti sekarang ini. Kasihan masyarakat kocar kacir hanya untuk mendapatkan gas yang 3kg. Dan bukan itu saja, saya juga meminta agar rumah makan yang besar sekelas Restaurat dan juga warung-warung besar dirazia, apakah mereka menggunakan gas yang 3kg, pinta pria berkulit putih itu. (HAT)



Tinggalkan Balasan