Jakarta, 14/9 (Batakpost.com)- Geopark Kaldera Toba, yang terletak di sekitar Danau Toba, telah menerima peringatan dari UNESCO dalam bentuk kartu kuning. Hal ini disebabkan oleh kurangnya tindakan yang diambil oleh badan pengelola Toba Caldera Unesco Global Geopark (TCUGGp) Provinsi Sumatera Utara (Sumut). Keputusan ini diumumkan melalui situs resmi unesco.org setelah tim asesor UNESCO melakukan validasi ulang terhadap Geopark Kaldera Toba pada tanggal 31 Juli hingga 4 Agustus 2023.
Tindakan ini mengharuskan pengelola Geopark Kaldera Toba untuk segera mencari solusi guna menjaga agar Danau Toba tetap mendapatkan status sebagai Global Geopark. Selama dua tahun terakhir, tampaknya tidak ada tindakan konkret yang diambil oleh pihak TCUGGp.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno turut memberikan tanggapan terhadap peringatan dari UNESCO ini. Menurutnya, peringatan ini harus dijadikan sebagai pelajaran agar segera memperbaiki segala hal yang kurang sesuai dan memerlukan perbaikan.
Menparekraf Sandiaga Uno mengatakan, langkah-langkah perbaikan harus segera disusun dan dijalankan agar Geopark Kaldera Toba ini tetap memiliki status UNESCO Global Geopark. Pernyataan ini disampaikan dalam acara The Weekly Brief with Sandi Uno pada tanggal 11 September 2023.
UNESCO telah memberikan empat rekomendasi kepada pengelola Toba Caldera Global Geopark yang harus dilaksanakan dalam waktu dua tahun ke depan. Pertama, diperlukan peningkatan kegiatan edukasi berbasis riset. Kedua, revitalisasi dan optimalisasi badan pengelola harus dilakukan segera. Ketiga, pembelajaran manajemen diperlukan agar badan pengelola dapat memahami dan melaksanakan prinsip UGGp. Keempat, visibilitas seperti gerbang, monumen, dan panel interpretasi, harus diperbanyak agar pengunjung dapat mengetahui bahwa mereka berada di kawasan Geopark Kaldera Toba.
Saat ini, terdapat 195 global geopark di 48 negara yang menjadi anggota UGGp. Di Indonesia, terdapat lima anggota UGGp, termasuk Geopark Kaldera Toba.
Danau Toba telah menjadi bagian dari daftar UNESCO Global Geopark sejak 31 Agustus 2020. Kawasan Danau Toba, yang merupakan kebanggaan masyarakat Sumatera Utara, telah ditetapkan sebagai salah satu destinasi wisata super prioritas sejak 15 Juli 2019. Ada banyak alasan mengapa Danau Toba dianggap sebagai aset pariwisata yang sangat berharga bagi Indonesia. (liputan6.com)
Baca Berita menarik lainnya dari Batakpost.com di GOOGLE NEWS