Bobby berharap, dengan bertambahnya moda transportasi yang ada di Provinsi Sumut, khususnya kawasan Danau Toba, maka akan ada pertumbuhan kunjungan wisatawan di kawasan Danau Toba khususnya Samosir.
Seaplane sendiri ditargetkan bisa beroperasional di kawasan Danau Toba, secara komersil paling lambat tahun 2026. Pemprov Sumut nantinya juga mencoba untuk mengajak maskapai lainnya untuk berkolaborasi, agar para pengunjung Danau Toba bisa menggunakan seaplane atau pesawat Amfibi tersebut.
Bupati Samosir Vandiko T Gultom juga menyampaikan bahwa test flight pesawat Amfibi itu merupakan tindak lanjut hasil pertemuan dengan Kementerian Perhubungan beberapa waktu lalu terkait upaya menambah konektifitas ke Danau Toba khususnya Samosir, dan juga sebagai bentuk komitmen Bupati Samosir dengan Gubsu dalam mendukung sektor pariwisata Danau Toba, khususnya Kabupaten Samosir.

“Puji Tuhan, hari ini bisa landing untuk pertama kalinya. Ke depan semoga dapat meningkatkan kunjungan wisata ke Samosir. Pengalaman pertama kali dengan Gubsu naik pesawat Amfibi sangat nikmat. Perasaan saya cukup senang bisa membawa pariwisata Samosir memiliki ciri khas tersendiri,” ucap Vandiko bangga.
Setelah test flight ini, lanjut Vandiko, dia akan memberikan laporan ke Kemenhub dan berharap Kemenhub dapat merekomendasikan jadwal atau ijin penerbangan sehingga dapat mendongkrak sektor pariwisata. Dengan pesawat Amfibi bisa landing langsung di Danau Toba, tentu akan memberi pengalaman atau experience baru bagi wisatawan. Itu akan menjadi era baru bagi pariwisata Kabupaten Samosir dan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.
Diterangkan Bupati Samosir, bahwa pesawat Amfibi masih dengan sistim carter dari pihak swasta dengan kapasitas penumpang sebanyak 11 orang termasuk pilot dan crew. Untuk landasan telah diusulkan beberapa spot ke Kemenhub dan salah satunya di Tuktuk Siadong Kecamatan Simanindo.
Selanjutnya Baca: Kita Harapkan…