Batangtoru- PT Agincourt Resources (PTAR) atau yang lebih dikenal dengan nama Tambang Emas Martabe telah menunjukkan komitmennya untuk tumbuh dan berkembang bersama masyarakat. Komitmen itu bukan isapan jempol semata atau hanya ‘angin sorga’.
Sesuai dengan data keuangan yang dikeluarkan oleh perusahaan, bahwa terhitung sejak tahun 2015-2022, besaran anggaran yang disalurkan untuk Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) totalnya USD 11 juta, dengan rincian; Tahun 2015 sebesar: USD 1,26 juta, 2016: USD 1,16 juta, 2017: USD 1,78 juta, 2018: USD 1,25 juta, 2019: USD 1,09 juta, 2020: USD 1,9 juta, 2021: USD 997.185, 2022: USD 1.569.097.
Jika ditotal dana PPM itu dengan konversi rupiah Rp 15.000 per dollar, maka besaran dana yang sudah disalarukan PTAR sebanyak Rp 165.000.000.000 (Seratus Enam Puluh Lima Miliar).
Ini adalah angka yang cukup besar yang langsung dirasakan masyarakat dengan berbagai bentuk kegiatan di berbagai sektor, seperti; Pendidikan, Kesehatan, Pertanian, UMKM, Lingkungan, Pemerintahan, Keagamaan, Budaya, Ormas dan juga Pers.
Untuk sektor Pendidikan misalnya, PTAR menggelontorkan anggaran dalam bentuk beasiswa yang diberi nama “Beasiswa Martabe Prestasi”. Dalam beasiswa ini mulai pelajar tingkat SD-SMA menerima bantuan dana dalam bentuk perlengkapan sekolah. Dan untuk mahasiswa mendapatkan beasiswa kuliah yang bertujuan meningkatkan akses pendidikan bagi anak-anak berprestasi yang berasal dari keluarga kurang mampu yang berada ada di kawasan Tambang Emas Martabe.
Selain beasiswa, PTAR juga menyalurkan anggaran pendidikan dalam bentuk pembangunan dan pembukaan akses ke sekolah. Salah satunya SMK Negeri 2 Batangtoru. Di mana infrastruktur berupa pembangunan peningkatan akses jalan masuk, pembangunan jalur hijau dan bak sampah, serta dukungan sarana pembelajaran berupa simulator keselamatan kerja dan maket operasional pertambangan digelontarkan anggara lebih kurang Rp 800 juta.
Selain itu, PTAR juga membantu sekolah tersebut untuk penyediaan alat-alat peraga untuk peningkatan mutu program Link and Match sebagai sekolah vokasi sebesar Rp 1.451.750.000.
Di SMA Negeri 1 Batangtoru, PTAR juga menggelontrkan anggaran sebesar Rp 732.400.00 untuk pembangunan aula terbuka ditambah dengan bantuan lain seperti televisi kepada SMAN 2 Padangsidimpuan.
Di bibang Kesehatan, PTAR menggeluarkan anggaran sebesar Rp 3,9 miliar untuk pembangunan Puskesmas Rawat Inap Batangtoru, dan juga penambahan fasilitas Rumah Sakti Bhayangkara Batangtoru senilai lebih kurang Rp 739 juta.
Bukan itu saja, sejak tahun 2011 PTAR telah melaksanakan operasi mata katarak. Dari data yang diperoleh sebanyak 8.118 mata yang terbuka dari 7.131 orang yang menjalani operasi katarak dengan tingkat keberhasilan 100 persen.
Jika dikalikan biaya operasi katarak sekitar Rp 8 juta per mata, maka besaran dana yang sudah dikeluarkan PTAR untuk aksi sosial operasi katarak ini sebesar Rp 64 miliar lebih.
Di masa pandemi COVID-19, PTAR pun tidak tinggal diam, perusahaan ini menyalurkan bantuan Alat Kesehatan (Alkes), APD, Vitamin, Sembako kepada Pemerintah Daerah yang ada di kawasan Tambang termasuk ke Sibolga dan Kabupaten Tapanuli Tengah dan juga kepada organisasi masyarakat serta organisasi wartawan.
Di bidang Pertanian, lagi-lagi PTAR yang baru beroperasi 10 tahun ini telah berhasil membina kelompok-kelompok tani termasuk sukses mengembangkan benih padi lokal dari Kabupaten Tapanuli Selatan (Siporang) dan juga padi organik di lokasi penangkaran pertanian ramah lingkungan Aek Pahu, Batangtoru, Tapanuli Selatan.
Sebelum para kelompok tani ini handal dalam mengola pertanian, terlebih dahulu PTAR memberangkat mereka study banding ke daerah-daerah pertanian yang ada di Sumatera Utara dan luar Sumatera Utara.
Selain membina para petani, PTAR juga memfasilitasi peningkatan kapasitas penyuluhan pertanian di Tapanuli Selatan melalui sertifikasi profesi bagi Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL).
Dengan adanya perhatian dari PTAR terhadap para petani dan kelompok tani, maka pemahaman para petani di kawasan tambang semakin maju dan meningkat. Karen mereka mendapat pelatihan dalam bertani termasuk dalam pembuatan pupuk kompos yang ramah lingkungan.
Sektor UMKM juga tidak luput dari perhatian PTAR. Sudah cukup banyak pelaku UMKM yang dibina, mulai dari pengolahan produk lokal, seperti makanan, minuman, kegiatan membatik, pembuatan minuman herbal dari akar rimpang dan kerajinan lainnya.
Di Tambang Emas Martabet ada satu departemen disiapkan untuk membina peingkatan ekonomi masyarakat sekitar, yaitu Local Economic Developtment (LED). Lewat department ini peningkatan ekonomi masyarakat dikaji dan difalitasi termasuk dengan mendirikan koperasi.
Salah satu koperasi hasil binaan dari PTAR adalah Koperasi Sorop Do Mulana. Koperasi yang bergerak dalam kayu bekas dari Tambang Martabe (Palet) diolah tangan-tangan kreatif yang ada di Koperasi Sorop Do Mulana menjadi barang berharga.
Sama halnya dengan Koperasi Karya Mulia Bakti yang berdiri sejak tahun 2017, telah berhasil membantu para petani jagung yang ada di Desa Sumuruan menanam jagung dengan hasil yang memuaskan, ditambah lagi kemampuan mereka mengolah jagung menjadi pakan ternak. Dan itu semua berkat perlatihan dan pendampingan yang dilakukan oleh PTAR.
Di sekor Lingkungan, PTAR cukup getol menyuarakan dan memberikan perhatian untuk keselamatan lingkungan. Terhitung sejak tahun 2012, lebih kurang 41.000 bibit pohon telah ditanam di dalam maupun di luar wilayah PTAR, temasuk di kawasan lubuk larangan yang dijadikan masyarakat untuk membudidayakan ikan yang disumbangkan oleh PTAR sebanyak 15 ribu ekor.
Untuk saat ini ada dua lubuk larangan hasil binaan PTAR, yaitu lubuk larangan Garoga dan lubuk larangan Batu Horing.
Agar masyarakat semakin cinta dengan lingkungan PTAR juga membentuk kelompok relawan yang siap selalu untuk peduli dan menanam pohon khusunya di kawasan aliran sungai. Ada pun kelompok relawan itu yakni, Relawan Destana (Desa Tanggun Becana), Klub Athletik Batangtoru, Perkumpulan Sahabat Baca (Persada), Aktivitas Lingkungan Desa Sumuran.
Dan baru-baru ini PTAR bekerja sama dengan Kelompok Tani Hutan Mangrove Lestasi yang ada di Kabupaten Tapanuli Tengah, sukses menanam 30 ribu pohon mangrove sebagai bukti tangung jawab PTAR terhadap ketersediaan karbon dan perlindungan kawasan pesisir laut.
Menurut Wakil Presiden Direktur PTAR Ruli Tanio di acara penanaman mangrove di Tapanuli Tengah, bahwa PTAR tetap komit melestarikan lingkungan hidup termasuk satwanya.
Hal itu juga dibuktikan dengan dukungan dari PTAR akan keberadaan konservasi alam Barumun Tiger Sanctuary yang dikelola Yayasan Persamuhan Bodhicitta Mandala Medan. Di mana PTAR pada tahun 2020 lalu berhasil membantu menyelamatkan harimu Sumatra Sri Nabila yang diserahkan ke Yayasan Persamuhan Bodhicitta Mandala Medan yang selanjutnya diserahkan ke Taman nasional Gunung Leuser.
Dan pada saat penanaman 30 ribu mangrove di Tapanuli Tengah, juga dilepas 20 ribu kerang sebagai wujud melestarikan lingkungan.
Ternyata kepedulian lingkungan tidak hanya dilakukan oleh PTAR di luar tambang. Di dalam tambang sendiri PTAR telah berkomitmen untuk melakukan reklamasi ketika tambang sudah selesai beroperasi nanti. Di mana pihak tambang telah menyetorkan uang sebesar Rp 2.967.221.000 tahun 2021 untuk biaya jaminan reklamasi. Dan untuk tahun 2022, sudah disetorkan Rp 341.135.400 sebagai jaminan bahwa PTAR komit untuk melakukan reklamasi di kawasan tambang yang digali. Dan dana jaminan itu akan terus disetorkan sesuai dengan angka yang ditentukan oleh pemerintah.
Tujuan dari reklamasi ini adalah agar bekas tambang yang sudah digali ditutup kembali dan ditanami dengan berbagai jenis kayu atau tumbuhan sehingga dapat lagi dimanfaatkan masyarakat maupun pemerintah.
Atas perhatian dan prinsip PTAR yang peduli dengan lingkungan itu, PTAR diganjar menerima penghargaan peringkat Emas pada ajang Asia Sustainability Reporting Rating (ASRRAT) 2022. Tak tanggung-tanggung perusahaan ini berhasil memboyong 10 penghargaan pada gelaran Indonesia Sustainable Development Goals Award (ISDA) 2022. Di mana perusahaan ini telah terbukti dalam tujuan pembangunan berkelanjutan serta pencapaian atas praktik bisnisnya yang berbasis prinsip lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan yang baik (Environmental, Social, & Governance/ESG).
Di sekor Pemerintahan, PTAR telah membangun Kantor Camat Batangtoru dan renovasi beberapa fasilitas seperti rumah dinas camat, kantor BKKBN, kantin, garasi, truk pemadam kebakaran dan juga ruang perpustakaan.
Selain itu, PTAR juga membangun Menara Pandang berbiaya lebih kurang Rp 13 miliar yang ada di Sipirok sebagai salah satu fasilitas di Kebun Raya Sipirok Tapanuli Selatan.
Pihak Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan mengkaui perhatian dan dukungan dari PTAR terhadap Pemkab Tapanuli Selatan dan juga masyarakat cukup besar.
Di bidang organisasi dan keagamaan, PTAR juga tidak ketinggalan membina para kelompok masyarakat untuk berorganisasi, baik itu organiasi kepemudaan, agama dan juga bakat atau seni.
Salah satu bukti kepedulian Tambang Emas Martabe, dengan membangun arena gelanggang pertunjukan terbuka (Amphitheatre) yang diberi nama Sopo Daganak. Dengan mengeluarkan biaya Rp 3 miliar, Sopo ini tampak kokoh dan menarik, karena beragam kegiatan berlangsung di tempat ini termasuk kegiatan keagamaan.
Yang luar biasanya, pengelolaan Sopo Daganak ini diserahkan kepada organiasi masyarakat yaitu Persada (Perkumpulan Sahabat Cerdas). Organisasi yang sudah dibina oleh PTAR dimandirikan untuk mengelola gedung tersebut temasuk keuangannya.
Selain berbagai sektor yang mendapat sentuhan langsung dari PTAR, ada satu bagian lagi yang selalu mendapat perhatian dari PTAR, yaitu kemitraan bersama dengan isan pers.
Sejak tambang ini hadir, kemitraan dengan wartawan sudah terjalin. Dan seiring dengan bergulirnya waktu, kemitraan semakin erat yang ditandai dengan berbagai kegiatan dan peningkatan pemahaman wartawan.
Beragam perhatian yang diberikan perusahaan kepada wartawan maupun organiasi kewartawanan. Mulai dari pelaksanaan Uji Kompentsi Wartawan (UKW), Seminar, Pelatihan, Safari Jurnalistik, Lomba Karya Tulis, Peringatan Hari Pers, dan bergai kegiatan lainnya. Tentu kemitraan yang dilakukan oleh tambang tidak menghilangkan tugas dan fungsi dari Pers dalam melaksanakan tugasnya sebagai sosial kontrol.
Melihat begitu besarnya perhatian dan anggaran yang digelontorkan PTAR, menjadi jawaban bahwa kehadiran PTAR membawa berkah bagi masyarakat khususnya yang tinggal di kawasan tambang, umumnya Kabupaten Tapanuli Selatan dan Sumatera Utara.
Semoga Tambang Emas Martabe tetap komit dengan janjinya Tumbuh Bersama Masyarakat dan Lingkungan sehingga kehidupan masyarakat terus berkilau bak kilauan emas yang dihasilkan. (HAT)