Tapteng, 8/1 (Batakpost.com)– Kepala BPJS Kesehatan Kota Sibolga Rita Masyita Ridwan menyerahkan piagam penghargaan Universal Health Coverage (UHC) Awards 2024 kepada Pj Bupati Tapanuli Tengah, Sugeng Riyanta, atas capaian Pemkab Tapteng melindungi 97,43 persen masyarakat Tapteng menjadi peserta BPJS Kesehatan.
Penghargaan itu diserahkan pada acara Launching Mobil Pelayanan Keliling, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Tapteng di Gedung Serbaguna Wajar Hidup Kelurahan Kolang Nauli, Kecamatan Kolang, Tapanuli Tengah, Selasa (7/1/2024).
Dalam sambutannya Pj Bupati menyampaikan, bahwa kegiatan yang dilaksanakan hari ini adalah acara seremoni atas program-program yang dilakukan bersama untuk kesejahteraan masyarakat.
Mungkin selama ini kata Sugeng menjadi satu hal yang mahal bagi kita kalau ada orang di Kabupaten Tapanuli Tengah ini, sakit dengan mudah bisa berobat ke rumah sakit maupun ke Puskesmas tanpa harus memikirkan dari mana biaya perobatannya.
“Saya masih ingat betul, ketika awal-awal saya menjabat tahun yang lalu saya sering kali mendapatkan laporan ada orang sakit mau berobat tapi tidak punya uang untuk berobat, dan tidak tercover jaminan Kesehatan. Tetapi hari ini kita sudah membuktikan Tapanuli Tengah mampu dan bisa. Tadi saya mendapatkan informasi dari Ibu kepala BPJS Cabang Sibolga, bahwa capaian jaminan pelayanan kesehatan bagi masyarakat Kabupaten Tapanuli Tengah yang jumlahnya 367.798 jiwa hari ini, atau sebesar 97,43 persen sudah tercover BPJS Kesehatan. Ini yang disebut sebagai capaian Universal Health Coverage yaitu akses layanan kesehatan gratis bagi penduduk,” ungkapnya saat memberikan sambutan.
Menjawab Batakpost.com, Pj Bupati menjelaskan langkah-langkah yang dia lakukan untuk capaian 97,43 persen masyarakat Tapteng terdaftar di BPJS Kesehatan. Di antaranya; Fokus menambah anggaran. Penambahan anggaran ini sebagai bentuk keberpihakan kepada rakyat karena uangnya ada, tinggal niat dan upaya saja. “Jadi anggaran itu kita tambah dari APBD untuk menjamin kesehatan masyarakat,” katanya.
Upaya yang kedua kata Sugeng, memanfaatkan Forum JSN yang sampai saat ini masih tetap kooperatif. Dan yang ketiga adalah; Validasi data. Di mana orang-orang yang sudah meninggal dunia tetapi datanya belum diperbaharui, atau orang-orang yang sudah pindah tetapi belum terdata ke sistem.
“Hari ini kita launching layanan mobil keliling kependudukan, itu sebagai salah satu upaya yang kita lakukan sehingga data-data masyarakat kita terdata dengan baik. Artinya, jangan sampai warga yang sudah meninggal atau pindah datanya masih tetap, karena itu berdampak terhadap kuota layanan BPJS Kesehatan,” ujarnya.
Melihat capaian Pemkab Tapteng yang sudah berada di angka 97,34 persen dari 367.798 jiwa yang sudah tercover BPJS Kesehatan tahun 2024, Sugeng optimis target pusat sebesar 98 persen akan tercapai.
Selanjutnya Baca: Kita Perkirakan…
