Toba, 6/6 (Batakpost.com)– Belum lama ini Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Sumatera Utara melakukan studi banding ke Nusa Tenggara Barat (NTB), terkait pengembangan padi varietas unggul Gamagora.
Di mana petani yang ada di NTB berhasil meningkatkan produktivitas padinya hingga lebih dari 10 ton per hektare. Melihat keberhasilan petani yang ada di sana, TPID Sumatera Utara mencoba mengaplikasikan varietas unggul Gamagora ini di Sumatera Utara khususnya di wilayah kerja Bank Indonesia Sibolga.
Dan hasilnya, pada Kamis (5/6/2025) Bank Indonesia Sibolga bersama dengan Pemkab Toba panen perdana padi varietas unggul Gamagora yang dipusatkan di Desa Baruara, Kabupaten Toba, Sumatera Utara.
Kepala Perwakilan BI Sibolga Riza Putera menyampaikan bahwa hasil panen perdana varietas Gamagora di demplot seluas 2 hektare dengan hasil mencapai 6,3 ton per hektare. Menurutnya itu merupakan pencapaian luar biasa mengingat kondisi serangan hama wereng dan kresek di sekitar Desa Baruara.
Bahkan sebagai perbandingan, varietas padi lain di lokasi sama hanya menghasilkan 4,9 ton per hektare dalam kondisi serangan hama yang sama.
“Varietas Gamagora ini hasil riset dari Universitas Gajah Mada (UGM) yang memiliki keunggulan signifikan. Melalui studi banding ke NTB bersama TPID Sumatera Utara, kami melihat potensi besar mengaplikasikan varietas ini di Sumatera Utara, khususnya wilayah kerja BI Sibolga,” terang Riza Putera.
Sementara itu Wakil Bupati Toba Audi Murphy O. Sitorus yang turun langsung dalam panen perdana ini menyampaikan apresiasi tinggi terhadap dukungan program ketahanan pangan dari BI Sibolga. Di mana melalui replikasi best practices varietas unggul Gamagora yang menerapkan sistem pertanian organik menggunakan Humid Acid, Pupuk Organik Cair, dan Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) mampu menghasilkan panen yang luar biasa.
Dengan demikian, inovasi yang telah diterapkan sangat menggembirakan dan diharapkan dapat dilanjutkan serta direplikasi kelompok tani lainnya di Kabupaten Toba sebagai langkah konkret mendukung ketahanan pangan daerah.
Ketua Gapoktan Tani Maju, Ronal Tambunan menyampaikan, hasil yang memuaskan itu mendorong semangat kelompok tani untuk terus melakukan penanaman padi Gamagora musim kedua dan seterusnya.