Berita UtamaTapanuli Tengah

Berkat Beasiswa Pemkab Tapteng di SMA Matauli, Anak-anak Tapteng Sukses dalam Karier dan Pendidikan, Sayang Beasiswa sudah Berakhir

1732
×

Berkat Beasiswa Pemkab Tapteng di SMA Matauli, Anak-anak Tapteng Sukses dalam Karier dan Pendidikan, Sayang Beasiswa sudah Berakhir

Sebarkan artikel ini
Dua puluh anak Tapteng yang sekolah di SMA Matauli Pandan penerima beasiswa angkatan terakhir, foto bersama dengan Kepala Sekolah Matauli dan guru-guru, Senin (1/4/2024) di SMA Matauli Pandan. (Batakpost.com/Jasgul)
Advertisement
Example 300x600
Advertisement

Tapteng, 1/4 (Batakpost.com)– Terhitung sejak Tahun Anggaran 2013-2014 sampai dengan Tahun Anggaran 2020-2021 lalu, Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah (Pemkab Tapteng) telah mengalokasikan anggaran dari APBD untuk 30 orang anak Tapteng yang sekolah di SMA Negeri 1 Matauli Pandan setiap tahunnya.

Pengalokasian anggaran itu bertujuan supaya anak-anak Tapteng yang berprestasi dari kalangan keluarga yang kurang mampu, bisa menikmati pendidikan di SMA kebanggaan masyarakat Tapteng dan Sibolga itu.

Jika dihitung jumlah anak Tapteng yang sudah mengecap pendidikan di SMA Matauli Pandan lewat beasiswa APBD itu, jumlahnya sudah sekitar 210 orang, termasuk angkatan terakhir yaitu angkatan ke 7 Tahun Anggaran 2020-2021.

Dan rata-rata anak Tapteng ini dari setiap angkatan sukses melanjutkan study ke universitas favorit yang ada di Indonesia maupun sekolah kedinasan. Seperti Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN), Politeknik Cyber Sandi Negara, UGM, IPB, USU dan universitas favorit lainnya.

Bahkan para alumninya sudah ada yang bekerja di Kementerian Sekretaris Negara (Setneg), di Badan Intelijen Negara (BIN), di Kantor Pemerintahan, dan ada juga jadi guru yang saat ini mengajar di SMA Matauli.

Khusus untuk angkatan yang terakhir ini, dari 20 anak Tapteng 8 orang sudah diterima di sejumlah universitas favorit lewat Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP) Tahun 2024. 2 orang lewat Jalur Prestasi Akademik (JPA). 6 orang lewat Penjaringan Siswa Unggulan Daerah (PSUD). 1 orang persiapan program Au Pair ke Jerman. Sedangkan 3 lagi persiapan untuk mengikuti testing AKMIL dan Sekolah Kedinasan.

Ada pun ke 20 siswa itu adalah; Intan Purnama Purba dari Kecamatan Sirandorung yang diterima di Universitas Brawijaya, jurusan Hubungan Internasional. Ia masuk lewat jalur SNBP. Orang tuanya bekerja di PT Nauli Sawit. Qania asal dari Hajoran, yang diterima di UNIMED, jurusan Pendidikan Geografi, jalur SNBP. Ayahnya seorang nelayan dan ibunya hanya ibu rumah tangga. Seli Anti Laia dari Kecamatan Tukka, diterima di UNIMED, jurusan Matematika, lewat jalur SNBP. Orang tuanya bekerja sebagai tukang kapal, dan ibunya hanya ibu rumah tangga. Alyatun Rizki Amanda Manik dari Hajoran. Diterima di UNIMED jurusan PKN jalur SNBP. Ayahnya nelayan dan ibunya ibu rumah tangga. Fransiska Sidabutar dari Pinangsori, diterima di UGM jurusan Kehutanan, lewat jalur SNBP. Ayahnya sorang petani dan ibunya ibu rumah tangga. Rizky Mardiansyah dari Pandan, dia diterima di USU jurusan Manajemen, dan masuk melalui jalur SNBP. Ayahnya peternak ikan lele, dan ibunya ibu rumah tangga.

Selanjutnya Baca: Ridwan Tampubolon…

banner 325x300