Nasional

Bayi Debora Simanjorang Meninggal di Rumah Sakit, Uang Muka Jadi Kendala

×

Bayi Debora Simanjorang Meninggal di Rumah Sakit, Uang Muka Jadi Kendala

Sebarkan artikel ini
Advertisement
Example 300x600
Advertisement

Rumah sakit tetap menolak bayi Debora dan meminta agar segera dilunasi uang DP. Rudianto, ayah Debora mengatakan dia memiliki BPJS dan memohon agar bayinya diselamatkan lebih dulu. Dia akan berusaha mencari kekurangan uangnya.

Namun ternyata pihak rumah sakit mengaku belum bekerjasama dengan BPJS dan meminta untuk tetap melunasi uang muka.

IKLAN
IKLAN

Orang tua Debora hanya bisa menangis melihat anaknya kesakitan di ruang IGD. “Tolonglah Mbak, anak saya kritis. Dia kedinginan, perlu segera masuk PICU. Mohonlah mbak, mohon,” ucap ayah Debora kala itu.

Tak ada jawaban. Petugas administrasi hanya menjawab datar. “Ini aturan rumah sakit, silakan bayar uang muka sesuai daftar harga PICU,”

Pukul 06.00 WIB, kondisi Debora terus menurun. Ia masih di ruang IGD. Bayi Debora terus berjuang bertahan hidup tanpa bantuan medis yang optimal. Ia dibiarkan kedinginan tanpa inkubator. Sementara kedua orang tuanya terus berusaha mencari rumah sakit yang punya ruang PICU.

Henny sudah coba mengontak teman-temannya untuk mencari Rumah Sakit lain yang memiliki layanan ruang PICU dan berencana dipindah ke RS Koja.

Pukul 09.39 WIB bayi Debora akan dievakuasi ke RS Koja. Dokter di Koja juga sudah berkordinasi dengan dokter RS Mitra. Pukul 10.00 WIB, perawat memanggil kedua orang tua Debora, mereka mengabarkan kondisi bayi Debora memburuk. Mereka memberikan tindakan CPR karena jantung bayi Debora berhenti. Henny memegang tangan anaknya. Dingin sekali. Kedua mata bayi Debora hanya nampak putihnya. Nyawa Debora sudah tidak bisa diselamatkan.

“Ia terus mengguncang tubuh Debora. Mencoba membangunkannya. Henny terus menjerit, Ia menangis kencang, matanya sembab. Ia terus menjerit tidak terima bayi mungilnya mati di IGD,” kata Birgaldo.

“Ayah Debora terguncang. Dadanya bergetar. Ia menjerit memeluk bayi mungilnya. Kedua orang tua Debora tidak menyangka bayinya meninggal dunia hanya karena uang muka yang diminta rumah sakit tidak bisa mereka cukupi,” tambah Birgaldo.



Tinggalkan Balasan