Tapteng, 17/5 (Batakpost.com)– Anggota DPRD Kabupaten Tapanuli Tengah dari Partai NasDem, Timbul Gajah mengeluhkan soal layanan publik di Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara. Di mana pintu pagar kantor ditutup dan warga yang mengurus berkas terpaksa duduk di bawah pohon karena minimnya tempat duduk yang disediakan.
“Sejak pagi saya sudah berada di Kantor BPN Tapteng ini mendampingi masyarakat dari Kecamatan Sirandorung yang diundang BPN terkait pengurusan balik nama sertifikat yang sudah cukup lama prosesnya belum tuntas. Saya kasihan melihat masyarakat karena mereka harus duduk dan jongkok di bawah pohon karena hanya dua kursi yang disedikan di ruang depan kantor BPN. Selain itu juga, pintu pagar kantor ini ditutup, padahal ini kantor layan publik tidak bisa ditutup pagarnya,” keluh Timbul kepada wartawan, Rabu (16/7/2025).
Dia merasa aneh dengan keberadaan kantor BPN saat ini. Di mana sebelumnya masih ada disedikan dua unit kursi tunggu sandar stainless yang panjang, namun sekarang tidak ada lagi.
Mirisnya lagi sebut Timbul, ada seorang oknum pegawai BPN cewek yang mengenakan pakaian Korpri menyuruh warga agar jangan duduk di kursi, karena itu adalah kursi Satpam.
“Jangan duduk di situ Pak, itu kursi Satpam. Terpaksa pindahlah warga itu ke bawah pohon, karena kursi itu adalah kursinya Satpam BPN, sementara kursi yang disediakan hanya dua unit. Coba kalian banyangkan begitulah kelas layanan BPN Tapteng ini, kursinyapun hanya dua. Miris kita melihatnya mengingat cukup banyak warga yang berurusan setiap hari ke BPN Tapteng ini,” ketus Timbul.
Selain menyoroti soal pelayana publik, Timbul juga mengeluhkan lambatnya proses pelayanan mengurus pemecahan sertifikat tanah dan juga pengurusan balik nama lahan transmigrasi. Anehnya, di masa kepempinan pejabat yang sebelumnya, tidak ada dipersulit masyarakat, barulah di masaka kepemimpinan pejabat sekarang masyarakat menghadapi kesulitan.

“Bingung kita melihat aturan di BPN Tapteng ini, ganti pimpinan ganti aturan. Kita gak tahu regulasi mana yang harus diikuti. Ini menjadi atensi kami nanti di DPRD Tapteng, karena masyarakat harus dipermudah mendapatkan layanan akses publik termasuk menyediakan sarana dan prasananya. Malulah kita melihat warga harus jongkok-jongkok di bawah pohon, padahal mereka sudah jauh datang dari Kecamatan Manduamas sana, yang jarak tempuhnya 3 jam ke kantor BPN Tapteng,” tukasnya.
Sementara itu Kepala Kantor BPN Tapanuli Tengah yang baru, Manaek Tua yang dikonfirmasi batakpost.com terkait hal itu tidak memberikan jawaban, dia mengatakan mau ke Dinas Perijinan sebentar, dan langsung masuk ke mobil sambil menutup kacanya.
Ketika seorang wartawan mencoba mengkonfirmasi lagi dengan mengetuk kaca mobilnya dua kali, jawaban yang sama disampaikan Kakan BPN.
“Saya mau ke Dinas Perijinan sebentar,” jawabnya (red)
Baca Berita menarik lainnya dari Batakpost.com di GOOGLE NEWS