Berita UtamaTapanuli Tengah

Acara Pencanangan Sasaran Pelayanan GBKP Tahun 2025 Klasis Pematangsiantar yang Dipusatkan di Sibolga Sukses

×

Acara Pencanangan Sasaran Pelayanan GBKP Tahun 2025 Klasis Pematangsiantar yang Dipusatkan di Sibolga Sukses

Sebarkan artikel ini
Acara Pencanangan Sasaran Pelayanan GBKP Tahun 2025 dan Ramah Tamah Tahun Baru Klasis Pematangsiantar yang dipusatkan di Sibolga-Tapteng, Sabtu (18/1/2024) di Katolik Center Pandan. (Batakpost.com/Jasgul)
Advertisement
Example 300x600
Advertisement

Untuk saat ini jumlah jemaat GBKP di seluruh Indonesia sekitar 350 ribu jemaat dengan jumlah klasis (distrik) 27, dan 660 majelis, ditambah Pos-pos Penginjilan (PI) sekitar 900. “Jadi kalau ditotal tempat beribadah kita itu ada sekitar 1.500. Itu semua kecil-kecil dan yang kecil-kecil itulah kita bina agar bermanfaat bagi masyarakat,” ucapnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, dampak dari sasaran pelayan yang dilakukan GBKP, jemaat GBKP cukup bersahabat dengan masyarakat, baik itu lewat talenta-talenta yang dimiliki.

IKLAN
IKLAN

Dan dipilihnya wilayah Sibolga-Tapteng menjadi tuan rumah kegiatan, untuk menunjukkan bahwa gereja GBKP juga menjadi sahabat bagi masyarakat Sibolga-Tapteng, meskipun jemaat GBKP di Sibolga-Tapteng hanya 57 keluarga. “Ini juga menjadi kesaksian bagi teman-teman yang lain, agar kita tetap berjuang menjadi bagian masyarakat. Sederhananya, orang Karo itu kita minta identitasnya supaya bisa bersahabat dengan siapapun,” kata Pdt Krismas yang pernah menduduki jabatan Kabid Koinonia.

Dia pun bersyukur dan berterima kasih kepada Pemkab Tapteng yang meginjinkan dan mengakomodasi kegiatan mereka. Rasa nyaman dan penyambutan yang baik dari masyarakat Tapteng menjadi bukti bahwa jemaat GBKP yang ada di Sibolga-Tapteng cukup bersahabat dengan masyarakat dan pemerintah kedua daerah.

Untuk itulah, Ketua Moderamen mengimbau seluruh jemaat GBKP di mana pun berada, agar menguatkan panggilan Yesus bagi dirinya. Karena Tuhan datang dari sorga ke dunia meninggalkan zona aman untuk menjadi sahabat bagi siapa pun, dan itu menjadi inti dari kehidupan beriman bisa saling menerima baik itu lintas budaya, kultur dan agama.

“Karena semakin banyak sahabat kita sebenarnya semakin kaya dalam jiwa. Semakin sedikit orang kita pahami maka semakin miskin kita dalam jiwa. Jadi kalau kita mau supaya kita orang percaya ini semakin diberkati dan semakin kaya dalam kejiwaan, mari kita latih diri kita supaya bersahat dengan sebanyak mungkin orang. Seperti pesan Alkitab bahwa kita juga harus membawa berkat di mana kita berada,” ujarnya.

Selanjutnya Baca: Oleh Karena Itu…