EkonomiLintas SumutPariwisataTapanuli Tengah

Libur Lebaran Bawa Berkah Bagi Penyewa Jasa Ban di Pandan

×

Libur Lebaran Bawa Berkah Bagi Penyewa Jasa Ban di Pandan

Sebarkan artikel ini
Salahseorang penyewa jasa ban di Pantai Pandan. Para penyewa jasa ban ini mengaku ketiban rezeki libur lebaran. (batakpost.com/RED)
Advertisement
Example 300x600
Advertisement

Tapteng, 9/6 (Batakpost.com)-Libur lebaran membawa berkah bagi para pedagang yang jualan di kawasan objek wisata di Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara.

Salah satu pedagang yang ketiban rezeki adalah penyewa jasa ban. Dimana para penyewa jasa ban ini bersyukur atas banyaknya pengunjung  yang datang berlibur mulai hari pertama lebaran sampai hari ini.

IKLAN
IKLAN

“Alhamdulillah libur kali ini cukup ramai dan pengunjungnya kebanyak dari luar kota dan senang mandi air laut,” ujar Rasni Siregar salah seorang penyewa jasa ban di Pantai Pandan, Minggu (9/6).

Ibu dari empat orang anak ini menyediakan 60 biji ban untuk disewakan. Untuk harga sewa ban ukuran besar disewakan kisaran Rp20-25ribu sepuasnya pakai. Sedangkan ban kecil harga sewanya Rp10-15ribu sepuasnya pakai.

Untuk dapat mengawasi jumlah ban yang disewakannya, wanita paroh baya ini dibantu suaminya marga Nasution. Karena kalau tidak diawasi, ban yang disewakan bisa hilang atau tertukar.

Ditanya berapa penghasilannya sehari dari jasa sewa ban, wanita berhijab itu mengaku kisaran Rp600-800ribu.

“Kalau libur hari raya dan tahun baru banyak pegunjung yang menyewa ban. Beda dengan libur tanggal17 Agustus, lebih banyak yang jalan-jalan dari pada mandi laut. Dan untuk penghasilan hari pertama lebaran dapat untung sekitar Rp500ribu. Dan lebaran kedua Rp800ribu, lebaran ke tiga Rp900ribu. Untuk hari ini agak berkurang karena pegunjung sudah banyak yang pulang untuk masuk kerja besok,” jawabnya.

Diungkapkannya untung jasa sewa ban ini hanya laris dimusim liburan saja. Sedangkan untuk hari  biasa sepi. Walaupun demikian ia tetap bersyukur.

Untuk dapat menghidupi keluarganya, lanjut Rasni, suaminya pergi melaut diluar hari libur,  sementara ia tetap menyewakan jasa ban setiap harinya di pinggira pantai.

“Jadi untung yang jualan dihari libur dicukup-cukupkan untuk kebutuhan dan biaya anak-anak sekolah, sedangkan untuk bayar kontrakan dan bayar lampu dari hasil nelayan suami. Yang penting mampu bertahan hiduplah pak dijaman sekarang ini karena perekonomian lagi susah,” ungkapnya. (RED)



Tinggalkan Balasan