Lintas SumutSibolgaTapanuli Tengah

Ibu dan Anak Ini Selamat Dari Maut Karena Ada Lemari dan Kulkas

×

Ibu dan Anak Ini Selamat Dari Maut Karena Ada Lemari dan Kulkas

Sebarkan artikel ini
Syaiful Lubis (4) bersama dengan ibunya Rinah Tobing (35-an) hijak biru langit dan neneknya saat berada di rumah duka. Mereka berdua selamat dari maut karena ada kulas dan lemari. (batakpost.com/IST)
Advertisement
Example 300x600
Advertisement

Sibolga, 13/10 (Batakpost.com)- Peristiwa longsor yang mengakibatkan 4 orang meninggal dunia dalam satu keluarga di Sibolga kemarin meninggalkan kisah yang patut disyukuri. Dimana ibu dan anaknya selamat dari maut karena dihalangi lemari dan kulkas. Melalui kisah ini diingatkan akan pertolongan dari sang pencipta kepada umat ciptaannya.

Adalah Syaiful Lubis (4) bersama dengan ibunya Rinah Tobing (35-an) selamat dari longsor yang terjadi di gang Senggol Ketapang, Kelurahan Simaremare, Sibolga Utara, Sibolga Kamis sore. Mereka selamat karena ada kulkas dan lemari yang menahan longsoran pundasi rumah yang menimpah kediaman mereka. Sementara abang dan dan bibinya turut meninggal dalam peristiwa naas itu.

IKLAN
IKLAN

Menurut Bahar Manullang selaku keluarga dari Syaiful mengungkapkan, saat peristiwa longsor itu terjadi abangnya Syafiul pergi menonton ke rumah pamannya  yang rumahnya bersebelahan. Sementara ibunya Rinah Tobing bersama dengan korban berada di rumahnya. Dan tiba-tiba saja longsor terjadi dengan cepat dan menghantam rumah mereka.

“Beruntunglah ada kulas dan lemari yang menahan longsoran pundasi rumah yang jatuh dari atas. Jika tidak, mereka berdua juga akan menjadi korban,”terang Bahar Sabtu sore di Sibolga.

Memang setiap peristiwa pasti ada hikmahnya sebut Bahar. Walaupun mereka harus kehilangan anggota keluarga empat orang sekaligus, namun masih ada anggota keluarga yang terselamatkan.

“Walaupun kami masih berduka atas musihan ini, kami tetap bersyukur kepada Allah SWT atas selamatnya anggota keluarga kami yang lain. Mudah-mudahan tidak terjadi lagi peristiwa seperti ini, dan biarlah ini yang terakhir kali. Sikap waspada serta pehatian dari pemerintah menjadi upaya yang paling pontesial untuk menyelamatkan masyarakat Sibolga dari peristiwa banjir dan longsor, karena masyarakat Sibolga masih banyak yang tinggal di perbukitan dan juga di pinggir laut,”harapnya (RED)



Tinggalkan Balasan