Scroll untuk baca artikel
Berita UtamaNasional

Tapanuli Tengah Dilanda Banjir Bandang Dahsyat dan Longsor, Ratusan Jiwa Berjatuhan

×

Tapanuli Tengah Dilanda Banjir Bandang Dahsyat dan Longsor, Ratusan Jiwa Berjatuhan

Sebarkan artikel ini
Advertisement
Example 300x600
Advertisement

Tapteng, 25/11 (Batakpost.com)- Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatera Utara dilanda banjir bandang dahsyat dan longsor, Selasa (25/11/2025), yang mengakibatkan ratusan korban jiwa berjatuhan dan rumah warga terbenam.

Penyebab utama banjir bandang ini akibat guyuran hujan deras yang tak henti-henti sejak Senin siang hingga Selasa pagi yang mengakibatkan luapan sungai dan longsornya perbukitan yang diduga dirambah dan beralih fungsi.

IKLAN
IKLAN

Amatan Batakpost.com di beberapa lokasi yang ada di Kecamatan Pandan, Tukka dan Sarudik, ribuan rumah diterjang banjir dan menelan korban jiwa.

Seperti di Kecamatan Pandan, tepatnya di Perumahan Pandan Permai atau yang lebih dikenal dengan Perumahan Jamal, rata dihantam longsor dari pengunungan yang ada di samping perumahan tersebut.

Beberapa orang tewas tertimbun longsor dan belum berhasil dievakuasi akibat guyuran hujan yang tak henti-henti ditambah minimnya alat berat.

Rumah warga di Tapteng yang dihantam banjir bandang dahsyat pasa Selasa (25/11/2025). (Batakpost.com/red)

Demikian juga di Perumahan Tolang Elok, Pandan Asri, Perumahan Sibuluan I dan II, Perumahan Jaffar, Perumahan Sibuluan Nalambok, ribuan rumah juga tenggelam.

Di Kecamatan Tukka, ribuan rumah juga terbenam, seperti di Bonalumban, Hutanabolon, Sipange, Sigiring-giring.

Di Kecamatan Sarudik, ribuan rumah juga terendam banjir yang mengakibatkan warga harus mengungsi untuk menyelamatkan diri.

Banjir bandang juga melanda Kecamatan Huta Balang dan beberapa desa yang ada di sana. Sedangkan di Kecamatan Sitahuis, longsor parah  menghantam beberapa rumah warga yang menewaskan warga setempat.

Korban Berjatuhan

Akibat banjir bandang dahsyat dan longsor yang terjadi di Kabupaten Tapanuli Tengah, korban berjatuhan. Data sementara yang diperoleh media ini, sebanyak 5 jenazah berada di RSU Pandan.

Di Kecamatan Sitahuis tepatnya di Desa Pardamean, dikabarkan ada 4 mayat yang tertimbun longsor. Sementara di Kelurahan Kalangan Pandan, juga ada korban jiwa dikabarkan 14 orang akibat terseret banjir bandang dan ditimpa longsor. Informasi pasti berapa total korban jiwa belum bisa didapat tetapi korban cukup banyak.

Warga Bertahan di Atas Seng Rumah Satu Malaman

Banjir bandang dahsyat yang melanda Kabupaten Tapanuli Tengah membuat sebagian warga harus bertahan di atas seng rumah selama satu malaman. Seperti yang terjadi di Perumahan Pandan Asri dan Perumahan Tolang Elok.

Menurut penuturan warga yang ada di sana, sejak Selasa pagi sekira pukul 05.00 WIB, air sudah masuk ke rumah warga yang ada di Pandan Asri. Warga tak mendungan akan terjadi banjir bandang dahsyat mengingat sudah beberapa kali warga di sana mengalami banjir.

“Sekitar pukul 05.00 WIB, air sudah masuk ke rumah setinggi mata kaki, dan kami mengira air akan segera surut, mengingat sudah beberapa kali demikian. Namun dengan hitungan menit air semakin tinggi dan langsung memenuhi rumah sehingga kami tidak sempat menyelamatkan diri,” terang Charles Pakpahan warga Perumahan Pandan Asri, Selasa (25/11/2025) malam, di tempat pengungsian di rumah familinya.

Karena tak sempat lagi menyelamatkan diri, mereka bersama warga penghuni lainnya terpaksa naik ke atap rumah untuk bertahan menunggu tim evakuasi datang.

Namun karena banjir dahsyat ini hampir melanda semua daerah di Kabupaten Tapanuli Tengah, ditambah minimnya peralatan, warga yang ada di Perumahan Pandan Asri terpaksa bertahan selama satu harian di atap rumah.

Warga Dievakuasi ke Gedung Serbaguna Pandan

Selasa malam sekira pukul 20.00 WIB, banjir agak menyurut. Pemkab Tapanuli Tengah melalui Dinas Satpol PP dan Pemadam Kebakaran bersama Plh. Sekda, Nurjalila berkeliling di kawasan Kecamatan Pandan mengajak warga agar segera mengungsi ke Gedung Serbaguna Pandan, yang lokasinya di depan kantor bupati.

Warga korban banjir yang mengungsi di Gedung Serbaguna Pandan, Selasa (25/11/2025) malam. (Batakpost.com/red)

Armada dari Satpol PP dan mobil Pemkab diarahkan untuk mengangkut warga ke Gedung Serbaguna Pandan.

Di tempat itu seribuan warga berkumpul menyelamatkan diri dan beristirahat. Meski pun dengan fasilitas darurat, warga merasa terbantu karena ada tempat mengungsi.

Plh. Sekda Tapteng Nurjalila bersama dengan Plt. Kabag Umum, Jones Siburian, turun langsung mendirikan dapur umum darurat di Gedung Serbaguna Pandan. Warga yang mengungsi mendapatkan makanan nasi dan mie instan dan minuman mineral.

Selain itu, tim medis dari RSU Pandan diturunkan untuk melayani kesehatan pengungsi yang banyak mengalami luka-luka dan juga penyakit gatal-gatal.

Lampu PLN dan Jaringan Seluler Padam

Banjir bandang dahsyat yang melanda Kabupaten Tapanuli Tengah mengakibatkan padamnya arus listrik (PLN). Akibat pemadaman itu, jaringan seluler sama sekali tidak berfungsi.

Kondisi inilah yang semakin membuat warga panik dan ketakutan karena gelap dan tidak ada jaringan seluler.

“Saya berpisah dengan anak dan istri, karena tidak bisa kami hubungi akibat jaringan seluler padam. Makanya kami tidak tahu mau mencari ke mana mereka ditambah lagi suasana gelap dan hujan terus mengguyur,” kata Bapak Oskar di Gedung Serbaguna Pandan, Selasa (25/11/2025) malam.

Hasil amatan Batakpost.com, pemadaman arus PLN terjadi sekitar pukul 11.00 WIB, diduga akibat adanya tiang PLN yang tumbang di beberapa tempat.

Baru Pertama Kali Terjadi di Tapanuli Tengah

Banjir bandang dasyat yang melanda Kabupaten Tapanuli Tengah diakui warga baru pertama kali terjadi. Pun kalau terjadi banjir, tidak separah yang terjadi saat ini.

“Kami sudah sejak Tahun 1980 tinggal di Tapteng ini, belum pernah terjadi banjir separah ini. Inilah pertama kali banjir dan longsor yang sangat dahsyat dan menelan korban jiwa serta kerusakan yang sangat parah,” kata Op. Klarisa Pakpahan (72).

Hal serupa juga diakui oleh Op. Glory boru Sitompul warga yang lahir dan besar di Kabupaten Tapanuli Tengah. Menurutnya, sejak dia lahir dan sudah punya cucu, belum pernah terjadi banjir separah ini.

“Makanya kita kaget atas bencana alam ini, karena baru kali ini terjadi yang demikian. Doa kita semoga tidak terjadi lagi bencana seperti ini karena akan menyebabkan trauma yang sangat besar,” ucapnya.

Layanan Publik dan Akses Jalan Lumpuh Total

Akitab banjir dahsyat ini layanan publik dan akses jalan di Kabupaten Tapanuli Tengah lumpuh total. Warga tidak bisa bergerak karena akses jalan dilanda banjir dan sejumlah ruas jalan dan jembatan putus.

Di Pandan, jembatan yang menghubungkan Kota Pandan dengan Kelurahan Kalangan putus. Demikian juga jembatan Aek Tolang yang menghubungkan ke Kecamatan Tukka juga putus. Kedua jembatan ini merupakan aliran sungai dari Aek Tolang Pandan menuju muara.

Minim Sarana Prasarana dan SDM

Minimnya sarana prasarana seperti perahu karet, jaket pelampung, armada dan juga sumber daya manusia (SDM), menjadi kendala lambatnya evakuasi warga di kawasan Pandan, dan Tukka.

Perahu karet stempel yang tersedia untuk mengevakuasi warga di Perumahan Pandan Asri dan Tolang Elok, hanya satu armada. Sementara warga cukup banyak yang terjebak di kedua perumahan itu.

Selain minimnya sarana tersebut, BBM mesin stempel perahu karet turut menjadi kendala. Di mana evakuasi terhenti karena BBM stempel karet habis.

Menurut pengakuan dari petugas evakuasi, mereka tidak bisa mendapatkan BBM karena stasiun pengisian BBM tidak beroperasi dengan alasan lampu PLN Padam.

Sempat terjadi adu mulut antara salah seorang warga yang menyebutkan bahwa sudah sejak pagi keluarganya terjebak di perumahan.

Dia pun berupaya datang ke Gedung Serbaguna Pandan untuk meminta pertolongan kepada Pemkab Tapteng. Menurut bagian umum Pemkab Tapteng, bukan mereka tidak mau menolong tetapi karena BBM mesin stempel habis dan tempat pengisian BBM tidak beroperasi karena alasan lampu Pandam. (red)

Baca Berita menarik lainnya dari Batakpost.com di GOOGLE NEWS