Sibolga, 5/7 (Batakpost.com)– Sudah hampir 1 bulan, Kota Sibolga dilanda kemarau yang menyebabkan pendistribusian air oleh PDAM Sibolga ke rumah-rumah warga menjadi terkendala.
Agar hujan segera turun, Perusahaan Daerah Air Minum yang telah berubah menjadi Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirta Nauli Sibolga kemudian menggelar Shalat Istisqa atau shalat sunnah yang dipimpin oleh Ustadz Samsul Bahri Hutagalung, Sabtu (5/7/2025).
Tak hanya Shalat Istisqa, juga digelar ibadah atau doa bersama oleh warga yang beragama Kristen di tempat berbeda, yang dipimpin oleh Pendeta Vicoy F Manurung.
Selain berharap berdoa, pada kesempatan tersebut Perumda Tirta Nauli Sibolga juga menyantuni 40 anak yatim, yang terdiri dari 20 anak yatim beragama Islam dan 20 anak yatim beragama Kristen.
Santunan diserahkan langsung oleh Direktur Perumda Tirta Nauli Sibolga Khairunnas Panggabean.
Kegiatan tersebut digelar secara bersamaan di komplek Kantor Perumda Tirta Nauli Sibolga.
“Kegiatan Sholat minta hujan atau Istisqa bagi kaum muslimin yang ada di Tirta Nauli Kota Sibolga dan rekan-rekan kami yang Nasrani melakukan kegiatan peribadatan di aula dan kegiatan ikhtiar minta hujan ini adalah kami rangkai dengan santunan anak Yatim itu sebanyak 40 orang,” kata Khairunnas dalam keterangan persnya usai acara.
Menurut Khairunnas, pihaknya telah melakukan berbagai upaya secara maksimal untuk melayani ketersediaan air bagi masyarakat. Seperti, melakukan rekayasa jaringan di seluruh sumber air, hingga menggunakan gaya gravitasi dengan tenaga pompa.
“Sampai kami telah menggunakan mobil tangki, untuk mendistribusikan air langsung ke masyarakat. Bahkan saya sudah meminta bantuan mobil tangki kepada Damkar dan juga LHKP,” tukasnya.
Meski demikian, Khairunnas yakin kalau yang mereka lakukan belum mampu untuk menjangkau seluruh masyarakat pelanggan Perumda Tirta Nauli Sibolga. Untuk dirinya berpesan kepada seluruh masyarakat pelanggan Perumda Tirta Nauli Sibolga agar lebih menghemat pemakaian air di rumah.
“Kami himbau agar lebih berhemat pemakaian air. Karena, kemarau ini kita belum bisa pastikan kapan berakhirnya,” ujar Khairunnas.
Sekilas mantan komandan KOKAM Pemuda Muhammadiyah Sumatera Utara mengakui kalau kemarau yang terjadi di Sibolga saat ini merupakan siklus alam yang terjadi setiap tahun.
Namun kali ini, kemarau yang melanda Sibolga lebih panjang dari biasanya. Hingga membuat sumber air batu mengering.
“Biasanya dalam dua minggu itu ada hujan satu kali. Ini sudah hampir satu bulan, tidak ada hujan. Oleh karena itu, kami menyadari sebagai insan yang beriman bahwa segala sesuatu itu diatur situasinya dan dimiliki oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. Kita serahkan segala sesuatunya kepada Tuhan Yang Maha Kuasa Allah Subhanahu Wa Ta’ala,” pungkasnya.
Bahkan masih kata Khairunnas, upaya untuk memenuhi hajat hidup orang banyak tersebut tidak hanya sampai disitu. Sebagai pimpinan tertinggi di Perumda Tirta Nauli Sibolga, dirinya dalam waktu dekat akan menyurati seluruh BKM Mesjid yang ada di Kota Sibolga. Agar, sama-sama menggelar Shalat Istisqa.l di Mesjid masing-masing.
“Mudah-mudahan kiranya rahmat berupa hujan ini segera turun dan dapat mengurangi beban kita masyarakat Kota Sibolga dan hujan yang datang bukan hujan yang membawa bencana. Tapi, hujan yang membawa berkat dan rahmat,” tukasnya.
Sementara itu sejak petang, langit Sibolga dan Pandan mulai menghitam, dan malam harinya hujan turun di Sibolga dan Pandan Tapteng. (red)
Baca Berita menarik lainnya dari Batakpost.com di GOOGLE NEWS