Medan, 13/7 (Batakpost.com) – Wali Kota Pematang Siantar, dr. Susanti Dewayani, SpA, memberikan pakaian adat Simalungun kepada Ketua Dewan Pengurus Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI), Dr. H. Bima Arya, dan Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto. Pemberian pakaian adat Simalungun ini dilakukan dalam acara Karnaval dan Pawai Budaya yang diadakan di kawasan anjungan Pantai Losari Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), pada Rabu (12/07/2023) malam.
Karnaval dan Pawai Budaya tersebut merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) APEKSI XVI Tahun 2023 yang dihadiri oleh pemerintah kota (pemko) dari seluruh Indonesia.
Dr. Susanti dan rombongan dari Pemko Pematang Siantar ikut serta dalam Pawai dan Karnaval Budaya tersebut bersama dengan 55 kota lainnya dari seluruh Indonesia. Setiap pemko membawa perwakilan kelompok kesenian dan memamerkan kebudayaan kota masing-masing.
Dalam acara tersebut, dr. Susanti mengenakan pakaian adat Simalungun, dan rombongan Pemko Pematang Siantar juga turut mengenakan pakaian adat Simalungun lengkap dengan Bulang dan Gotong.
Kedatangan rombongan Pemko Pematang Siantar dalam karnaval tersebut disambut dengan hangat oleh pengunjung yang hadir. Suara sorak “Horas… Horas!” terdengar ketika rombongan Pemko Pematang Siantar melintas.
Kemudian, saat panitia memutarkan lagu Simalungun, Sitalasari, dr. Susanti dan rombongan melantunkan manortor bersama yang juga mendapat sambutan meriah.
Di akhir acara, dr. Susanti menyerahkan pakaian adat Simalungun sebagai cenderamata kepada Ketua Dewan Pengurus APEKSI, Bima Arya, yang juga merupakan Wali Kota Bogor, serta kepada Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto, sebagai tuan rumah Rakernas APEKSI XVI Tahun 2023. dr. Susanti juga turut memberikan plakat dari Pemko Pematang Siantar.
Sebelumnya, pada sore harinya, dr. Susanti bersama wali kota lain yang hadir, menandatangani prasasti berupa batu marmer seberat 48 ton di anjungan Pantai Losari Kota Makassar. Batu marmer tersebut diambil dari gunung di Pangkep dan ditempatkan sebagai pengingat kehadiran seluruh wali kota di Kota Makassar.
“Walaupun Pantai Losari masih ada, maka batu marmernya juga akan tetap ada karena di Makassar tidak terjadi gempa bumi dan tsunami. Selama batu itu tidak hancur, nama Bapak/Ibu akan tetap ada di sini,” kata Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto, yang juga akrab disapa Danny Pomanto.
Sebelum penandatanganan prasasti, dr. Susanti juga sempat meninjau acara Indonesia City Expo (ICE) yang memamerkan produk dan potensi kota-kota di Indonesia, termasuk Kota Pematang Siantar.