Tapanuli Utara

Seorang Pria di Taput Mengamuk, Lukai Empat Tetangganya Hingga Bakar Rumah Lalu Minum Racun Serangga

Dua korban pembacokan di Taput saat mendapat perawatan medis. (Ist)

Taput, 25/2 (Batakpost.com)- Seorang pria di Tapanuli Utara, Hamonangan Sitompul (42) warga Dusun Desa Selamat, Kecamatan  Purbatua, Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), Sumatera Utara, mengamuk hingga nekat menganiaya empat orang tetangga sendiri lalu membakar satu unit rumah.

Ada pun para korbannya adalah, Kompader Hutagalung (51), Epe Tambunan (69), Tardas Dante Sitompul (61) dan  Hotmiang Panggabean (43) warga yang sama.

IKLAN
IKLAN

Peristiwa tersebut terjadi Jumat (25/2) dini hati sekitar pukul 02.00 WIB.

Kapolres Taput AKBP. Ronald Sipayung, S.H. S.I.K. M.H., melalui Kasi Humas Aiptu W. Baringbing membenarkan peristiwa tersebut.

BACA JUGA: Seorang Warga Desa Aek Nauli 4 Sipahutar Meninggal di Tempat Disambar Petir

Dari hasil interogasi yang kita peroleh kata dia, di tempat kejadian pelaku THS pertama mendatangi rumah korban Epi Tambunan.

Pelaku datang dengan menggedor-gedor pintu, saat korban membuka pintu pelaku pun langsung membacok korban dengan menggunakan parang / kelewang hingga terluka.

Selanjutnya, pelaku mendatangi rumah yang di sebelahnya, yaitu rumah Tardas Dante Sitompul dan mendobrak pintu rumahnya. Setelah terbuka, pelaku kembali membacok korban dan istrinya Hitmiang Panggabean hingga mengalami luka di bagian kepala.

Masih kurang puas, pelaku kembali mendobrak pintu rumah sebelahnya lagi yaitu milik Kompader Hutagalung.

Namun, saat pintu sudah terbuka, korban dan istri Kristina Sitompul menahan pintu agar pelaku tidak bisa masuk ke rumah. Saat terjadi dorong-mendorong pintu, pelaku pun membacok tangan Kompader Sitompul .

Karena pelaku tidak bisa masuk ke rumah korban Kompader Hutagalung, lalu pelaku mengambil bensin yang sudah dipersiapkan sebelumnya dan menyiramkannya hingga  rumah korban hangus terbakar.

Saat rumah korban KS terbakar, korban bersama istrinya lari dari belakang dan menjerit-jerit minta tolong. Wargapun berdatangan berusaha memadamkan api agar tidak merembes ke rumah yang lain. Dan sebagian warga membawa korban yang terluka ke Puskesmas terdekat.

BACA JUGA: Sejumlah Bangunan Rusak Akibat Gempa di Pasaman Barat

Begitu  pelaku sudah merasa puas melakukan aksinya, pelaku kemudian melarikan diri ke depan rumahnya lalu meminum racun insektisida hingga akhirnya meninggal di tempat.

“Dari hasil interogasi tim kita di lapangan, diduga kuat bahwa pelaku sudah mempersiapkan rencana penganiayaan dan pembakaran tersebut kepada tetangga- tetanganya sendiri.” Jelas Kasi Humas Aiptu W. Baringbing

Sebagai bukti bahwa pelaku sudah merencanakan aksi tersebut, polisi menemukan dalam tasnya, bensin, mancis,  parang dan racun hama.

“Saat ini ke empat korban penganiayaan masih dalam perawatan di puskesmas Pahae Jae, sedangkan jenazah pelaku sudah di serahkan kepada keluarga nya.” Tutup Baringbing, seraya menambahkan Tim Inafis saat ini masih melakukan olah TKP di lokasi kejadian untuk melakukan penyelidikan selanjutnya. (ril)

Exit mobile version