Tapteng, 16/8 (Batakpost.com)- Pagi ini proses pencarian terhadap anak SD yang hanyut di Pantai Indah Kalangan, Pandan, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara dilanjutkan, Selasa (16/8).
Amatan di lokasi, petugas dari Basarnas, BPBD Tapteng, Personil Polsek Pandan dan Anggota Koramil O3 Pandan turut melakukan pencarian.
Menurut pengakuan petugas dari Basarnas, derasnya arus bawah laut menjadi kendala proses pencarian. Pun demikian mereka tetap melanjutkan penyeleman.
Hal serupa juga diakui petugas penyelam dari BPBD Tapteng. Menurutnya, arus bawah laut yang kencang sangat menghalangi proses penyelaman.
“Sejak pagi tadi pukul 08.00 WIB kita bersama Basarnas sudah melakukan penyelaman di lokasi hanyutnya korban. Kendala yang dihadapi penyelam kita adalah derasnya arus bawah laut,” terang Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Tapteng, Frienky Simanungkalit (50) kepada batakpost.com di lokasi.
BACA JUGA: Pj Bupati Tapteng Turun ke Lokasi Tenggelamnya 2 Siswa SD Kakak Beradik
Dijelaskannya, mulai tadi malam sampai pagi tadi sudah mereka sisir lokasi kejadian dan belum hasil menemukan korban.
“Kita lihat perkembangan cuaca nanti, karena ada rencana untuk bergerak menyelam ke kawasan Labuhan Angin, siapa tahu dibawa arus ke sana,” terangnya.
Sampai pukul 10.45 WIB proses pencarian, korban belum berhasil ditemukan.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, dua orang kakak beradik AAS (10) dan AS (9) yang masih duduk di bangku SD hanyut di Pantai Indah Kalangan Pandan.
Menurut informasi, sekitar pukul 13.40 WIB, Senin (15/8), Alimudin Sianturi dan dua anaknya turun ke air dengan berjalan kaki menyusuri laut dengan jarak ±100 meter dari bibir Pantai Indah Kalangan untuk memancing.
Sekitar pukul 16.00 WIB kedua anaknya meminta ijin kepada orang tuanya untuk kembali ke bibir pantai mau makan. Setelah dapat ijin dari orang tuanya kedua anaknya bergerak kembali menuju pantai dengan berjalan kaki.
Dikarenakan kedua anaknya memilih arah jalan yang salah kedua anak tersebut tenggelam dan meminta tolong. Namun karena jarak kedua anak tersebut jauh dari orang tuanya, sehingga orang tuanya tidak bisa memberikan pertolongan kepada anaknya.
Pencarian yang dilakukan masyarakat bersama dengan Pos SAR membuahkan hasil, di mana anak kedua AS (9) berhasil ditemukan sekitar 100 meter dari lokasi tenggelam dengan kondisi sudah tidak bernyawa lagi. Sedangkan abangnya AAS (10) belum berhasil ditemukan. (Jas)