PPN Sibolga juga sudah menghadirkan aplikasi “SAMOSIR” yang akan segera dilaunching. Aplikasi ini menghubungkan pengguna tangkap dengan pembayaran dan juga pengisian data atau berkas secara online.
Bukan itu saja, PPN Sibolga juga sudah menyiapkan shelter bagi para nelayan atau ABK yang butuh istirahat.
“Kita lengkapi fasilitas di sana, seperti tv, wifi, dan fasilitas lainnya sehingga para nelayan atau ABK bisa istirahat sejenak di shelter. Itu semua kita lakukan guna menunjang peningkatan pelayanan di PPN Sibolga. Untuk itulah lewat kosultasi publik dengan pengisian survei ini, stakeholder kita bisa memberikan penilaian yang objektif,” sambung Makkasau.
Diakui Makkasau, untuk mewujudkan pelayanan yang prima (excellent service), dibutuhkan sumber daya manusia yang siap, baik itu dari segi pelayanan dan tanggung jawab. Untuk itulah kata Makkasau di kalangan eksternal mereka terus ditingkatkan kemampuan dan sikap serta rasa tanggung jawab.
“Pelayanan kita harus sesuai dengan SOP, dan sebagai bentuk transparansi kami, di masing-masing tempat pelayanan, kami tempelkan SOP setiap pelayanan, sehingga masyarakat mengetahui secara terbuka bagaimana standar pelayanan kami. Dan jika melenceng dari sana, kami siap untuk memperbaiki dan menerima sanksinya,” tegas Makkasau.
Pada kesempatan itu juga, Feisal Aritonang dari Standar Pelayanan sub Kelompok Kerja Kesyahbandaran menambahkan, bahwa pelayanan dari PPN Sibolga berdasarkan hasil survei triwulan pertama dan kedua hasilnya cukup baik, tinggal mengejar ke pelayanan prima dengan nilai 4.
Dan khusus untuk pelayanan Kesyahbandaran kata dia, hanya membutuhkan waktu 48 menit jika berkasnya lengkap. Dan itu sudah mereka buktikan langsung dengan membuat video pelayanan mulai dari kapal sandar sampai selesai berkas.
Selanjutnya Baca: Yang Sering…