Berita UtamaTapanuli Utara

Penguatan Resiliensi Ibu Penderita Stunting, Pengukuran Status Gizi dan Pembuatan Makanan Tambahan Berbasis Pangan Lokal di Wilayah Kerja Puskesmas Sipahutar Tahun 2025

Kegiatan penyuluhan terhadap ibu dan anak di Desa Onan Runggu 3 dan Desa Siabal-abal 3 wilayah kerja Puskesmas Sipahutar Kabupaten Tapanuli Utara. (Batakpost.com/Ist)

Penulis : Urhuhe Dena Siburian, Paruhum Tiruon Ritonga, Enda Harani Siregar (Tim Pengabdian kepada Masyarakat dari Prodi D III Kebidanan Tapanuli Utara Poltekkes Kemenkes Medan)

Stunting merupakan ancaman bagi kualitas manusia Indonesia dan ancaman terhadap kemampuan daya saing bangsa. Karena anak yang stunting bukan hanya terganggu pertumbuhan badannya, yaitu pendek dibanding anak-anak seusianya, namun juga terganggu rasa percaya diri, mudah sakit, terganggu perkembangan otak yang mempengaruhi kecerdasan dan dampaknya mempengaruhi kemampuan dan prestasi, kreativitas dan produktivitas serta kualitas kerja.

IKLAN
IKLAN

Stunting tidak hanya menyebabkan masalah pada anak namun juga menimbulkan risiko pada orang tua yang mempunyai anak stunting berupa dinamika psikologis. Di antaranya merasa marah dan tidak menerima anaknya dikatakan stunting, emosi tidak stabil seperti sedih, stress, kecemasan terhadap anak, merasa tidak percaya diri, cenderung menutup diri sehingga ibu tidak membawa anaknya ke posyandu atau pelayanan kesehatan lain.

Hal ini tentu saja merugikan ibu karena tidak dapat mengetahui perkembangan kesehatan anak terutama pertumbuhan fisiknya untuk dapat mengejar ketertinggalan tinggi badannya. Karena itu, ibu perlu mendapatkan penguatan yaitu resiliensi agar ibu dapat meningkatkan rasa percaya diri, bertambah pengetahuan tentang pemenuhan gizi untuk pertumbuhan dan perkembangan anak. Itulah tujuan diadakannya kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini.

Kegiatan penyuluhan terhadap ibu dan anak di Desa Onan Runggu 3 dan Desa Siabal-abal 3 wilayah kerja Puskesmas Sipahutar Kabupaten Tapanuli Utara. (Batakpost.com/Ist)

Peserta dalam kegiatan penyuluhan ini adalah ibu yang mempunyai balita di Desa Onan Runggu 3 dan Desa Siabal-abal 3 wilayah kerja Puskesmas Sipahutar Kabupaten Tapanuli Utara. Dilaksanakan penyuluhan tentang stunting, pengukuran tinggi/panjang badan dan berat badan balita. Dilanjutkan dengan penayangan video demonstrasi pembuatan makanan tambahan berbasis pangan lokal yaitu nugget ikan mujahir.

Untuk mengetahui peningkatan pengetahuan ibu setelah diberikan penyuluhan, maka diadakan pretest dan posttest. Pelaksanaan kegiatan pada bulan Juli sampai bulan September 2025.

Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini adalah 50 orang ibu balita bertambah pengetahuannya tentang stunting dan pembuatan nugget berbahan pangan lokal. Di antaranya ibu-ibu yang memiliki balita stunting dan status gizi kurang yang berjumlah 20 orang, meningkatkan resiliensinya. Di mana ibu bertambah kepercayaan dirinya dan bahkan ke depannya akan berusaha mengasuh anak dengan kasih sayang, rajin membawa anak ke posyandu, memenuhi kebutuhan gizi anak, salah satunya dengan mengolah bahan pangan lokal yang ada di daerah tersebut. Misalnya membuat nugget dari ikan mujahir.

Luaran pelaksanaan pengabdian masyarakat ini adalah artikel ilmiah yang dimuat pada jurnal ilmiah terakreditasi nasional, publikasi melalui media cetak dan media sosial, leaflet dan video cara membuat nugget dari ikan mujahir.

Diharapkan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dapat bermanfaat bagi pembaca, terutama ibu yang memiliki anak stunting dan menjadi masukan bagi Puskesmas dalam program pencegahan dan pemberantasan stunting. (*)

Baca Berita menarik lainnya dari Batakpost.com di GOOGLE NEWS

Exit mobile version