Jakarta, 26/3 (Batakpost.com) – Kecerdasan buatan (AI) semakin menjadi fokus utama dalam pengembangan video game, dengan para pengembang menggunakan teknologi ini untuk menghemat waktu dan meningkatkan produktivitas dalam menciptakan aset dan kode gim. Menurut laporan terbaru dari perusahaan game engine Unity, penggunaan AI dalam industri game telah disambut dengan antusiasme dan kekhawatiran.
CEO Nvidia, Jensen Huang, memperkirakan bahwa dalam waktu 5 hingga 10 tahun ke depan, video game kemungkinan besar akan sepenuhnya dibuat menggunakan AI. Huang, yang memimpin perusahaan yang mendapat manfaat besar dari penjualan GPU ke perusahaan-perusahaan terkemuka dalam industri AI, mengatakan bahwa kita mungkin akan melihat perubahan real-time dalam gim dalam waktu lima tahun mendatang.
Meskipun kita masih belum memiliki gambaran jelas tentang bagaimana dunia di mana setiap pixel dihasilkan secara real-time oleh AI, kemajuan dalam teknologi AI terus berlanjut. Ubisoft, misalnya, telah memamerkan prototipe karakter non-playable yang didukung oleh kecerdasan buatan, memungkinkan pemain untuk berinteraksi secara alami dengan avatar digital.
Namun, perkembangan ini juga menimbulkan pertanyaan moral tentang penggunaan karya cipta orang lain tanpa memberi kredit kepada penciptanya. Krisis hak cipta ini, yang diungkapkan oleh Wired tahun lalu, diperkirakan akan memiliki dampak signifikan pada industri game di masa depan.
Meskipun demikian, penyebaran alat kecerdasan buatan dapat membuka peluang bagi individu yang memiliki sedikit pengetahuan pemrograman untuk berkontribusi pada pengembangan video game di masa depan. Namun, masih perlu dipantau bagaimana teknologi ini akan berkembang dan bagaimana industri game akan menyesuaikan diri dengan perubahan ini.(int)
Baca Berita menarik lainnya dari Batakpost.com di GOOGLE NEWS