DaerahEkonomiGaya HidupLintas SumutPariwisataSamosir

Menantang Dinginya Udara Malam di Menara Pandang Tele Samosir

Menara Pandang Tele dilirik di malam hari. Udaranya cukup dingin. (batakpost.com/HAT)

Nama objek wisata Menara Tele yang berada di Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, semakin ramai dibacarakan belakangan ini. Hal itu sekaitan adanya penataan lokasi dan juga fasilitas yang tersedia di kawasan wisata yang berada di Kecamatan Harian itu.

Posisi Menara Pandang Tele ini persis di bibir tebing pengunungan Tele saat anda baru turun dari Tele menuju Pangururan. Kalau siang hari, kita dapat menyaksikan indahnya Danau Toba dari atas Menara itu. Sedangkan untuk malam hari kita akan melihat keindahan lampu-lampu yang menghiasi perkampungan yang ada di bawah gunung.

IKLAN
IKLAN

Sekitar tahun 2000-an, masyarakat belum begitu antusias untuk mampir ke Menara Tele ini. Selain fasilitas yang minim, infrastruktur jalan juga masih jelek. Namun sejak tahun 2010 berlahan-lahan perbaikan infrastruktur dan juga fasilitas Menara Tele dibenahi. Dan saat ini kawasan itu cukup menarik untuk dikunjungi dan bahkan fasilitas hotel juga tersedia di sana.

Menara Tele saat siang hari. (Int)

Kalau selama ini wisatawan lebih banyak siang hari yang memandang dari Menara Tele, belakangan ini aksi menikmati Dinginnya Menara Tele dimalam hari lagi digemari. Wisatawan sudah ‘berani’ mampir di malam hari.

Untuk membuktikan bagimana serunya menangtang Dinginnya Udara Malam di Menara Tele, batakpost.com turun ke lokasi, Jumat (28/12) pukul 21.00WIB.

Benar saja, sederetan mobil parkir di pinggir jalan Menara Pandang Tele. Jika dilihat dari nomor polisi kendaraan yang parkir, hampir rata-rata dari luar daerah Samosir.

Mami Avril bersama suaminya Tulus Siregar menyempatkan waktu untuk menantang dinginnya udara Malam di Menara Tele. Dengan mengenakan jaket berlapis dan tutup kepala, keluarga asal Lampung ini menikmati dinginya malam di Menara Tele.

“Luar biasanya dinginnya bang, seperti dikutup selatan. Tapi asyik banget, karena dinginnya benar-benar alami dan menusuk sampai ke tulang. Dan asyik lagi, kita bisa melihat lampu-lampu mobil yang naik dan turun dari Tele menuju Samosir, ditambah lagi indahnya lampu-lampu yang ada di perkampungan di bawah Menara Pandang Tele ini. Intinya asyik banget lah menikmati udara dinginnya,”tukasnya.

Indahnya pemandangan Danau Toba dari Pemandangan Tele. (Int)

Ibu dua orang anak inipun memberikan masukan ke Pemerintah Kabupaten Samosir, khususnya peningkatkan layanan atau fasilitas untuk wisata dimalam hari.

“Salah satu contoh yang bisa dilengkapi di Menara Ini adalah teropong, sehingga kita bisa melihat lebih dekat desa-desa atau perkampungan di Samosir, terutama Gunung Pusuk Buhit. Demikian juga menu makanan jajanan malam, seperti jagung bakar, minunam-minuman hangat, dan juga lokasi-lokasi selfi yang dihiasi lampu-lampu harus dilengkapi. Itu pasti sangat diminati wisatawan. Dengan demikian kawasan ini akan ramai terus baik siang maupun malam, karena ada suguhan yang berbeda antara siang dan malam harinya,”sarannya.

Sebagaimana diketaui bahwa Tele merupakan pengunungan yang cukup tinggi, sekitar 1.838 meter dari permukaan laut. Mungkin sudah dapat anda bayangkan bagaimana dinginnya cuaca di kawasan ini. Jika anda tertantang ingin menikmati dinginya udara malam di Menara Pemandangan Tele ini, datang saja di malam hari, tapi jangan lupa bawa perlengkapan seperti jaket, syal, tutup kepala kaos kaki. Jika tidak, anda bisa gemetaran atau orang setempat menyebut, Manghitir…alias gemetar (***)

 

Exit mobile version