Berita UtamaKepulauan Nias

Kendalikan Inflasi Akibat Kenaikan Harga Cabai, KPw BI Sibolga dan Pemda se-Kepulauan Nias Tanam Cabai Merah Serentak

Kepala Perwakilan BI Sibolga, Riza Putera bersama dengan Wali Kota Gunungsitoli Sowa'a Laoli, dan Kepala Daerah se-Kepulauan Nias saat melaksanakan tanam cabai merah serentak untuk mengendalikan inflasi di Kepulauan Nias, Rabu (10/9/2025). (Batakpost.com/Ist)

Gunungsitoli, 16/9 (Batakpost.com)– Untuk mengendalikan inflasi akibat dari kenaikan harga cabai merah, Kantor Perwakilan (KPw) BI Sibolga bersama dengan Pemerintah Daerah (Pemda) se-Kepulauan Nias lakukan penanaman cabai merah serentak pada Rabu (10/9/2025) pekan lalu.

Riza Putera Kepala KPw BI Sibolga didampingi Wali Kota Gunungsitoli, pimpinan pemerintah daerah Kabupaten Nias Selatan, Nias Utara, Nias Barat, dan Kabupaten Nias, serta Kepala BPS dan Kepala Bulog Kota Gunungsitoli, secara simbolis melakukan penanaman cabai merah di lahan Kelompok Tani Pemula dan Molai, Gunungsitoli.

IKLAN
IKLAN

“Volatilitas harga cabai merah telah lama menjadi salah satu penyumbang inflasi utama di Gunungsitoli dan sekitarnya. Melalui program ini, BI Sibolga tidak hanya berupaya menstabilkan harga dari hulu, tetapi juga memberdayakan kelompok tani lokal untuk menjadi pilar ketahanan pangan daerah,” sebut Riza Putera di kesempatan itu.

Sebanyak 150 petani dari enam kelompok tani di berbagai kabupaten/kota di Kepulauan Nias terlibat dalam kegiatan ini. Di mana kelompok tani ini merupakan binaan dari BI Sibolga sejak tahun 2023 dan sudah memiliki lahan seluas 3 hektare.

Bahka kelompok tani tidak hanya menyediakan bantuan benih dan pupuk, tetapi juga pendampingan teknis budidaya secara berkelanjutan.

Ditargetkan panen raya berlangsung pada November-Desember 2025 dengan produktivitas sekitar 12 ton per hektare, sehingga total hasil panen diharapkan mencapai 36-40 ton. Volume produksi tersebut diproyeksikan dapat memenuhi sebagian besar kebutuhan konsumsi cabai merah masyarakat Kota Gunungsitoli, sekaligus mengurangi ketergantungan pada pasokan dari luar daerah yang harganya cenderung fluktuatif.

Wali Kota Gunungsitoli Sowa’a Laoli menyambut baik inisiatif dan kolaborasi tersebut. Menurutnya program itu sejalan dengan visi Pemerintah Kota untuk mewujudkan kemandirian pangan. Dia berharap keberhasilan program ini dapat berdampak langsung pada perekonomian petani dan stabilitas harga di pasar lokal.

Keberlanjutan program ini akan menjadi fokus utama. Di mana Bulog akan berperan dalam penyerapan hasil panen petani lokal melalui mekanisme Serap Produksi Petani Lokal. BPS akan memberikan dukungan pemantauan dampak kegiatan terhadap inflasi daerah secara berkala. “Melalui sinergi ini, diharapkan stabilitas harga pangan strategis dapat terjaga dan inflasi di Kepulauan Nias dapat terkendali secara berkala. Melalui sinergi ini, diharapkan stabilitas harga pangan strategis dapat terjaga dan inflasi di Kepulauan Nias dapat terkendali secara berkelanjutan. (ril/red)

Baca Berita menarik lainnya dari Batakpost.com di GOOGLE NEWS

 

Exit mobile version