
ada juga yang memuji kelakuan calon mertua Tika. Menurut mereka, dengan adanya kejadian itu, istilah Sangesangge jadi tenar sampai kepenjuru dunia. Karena selama ini daun Sanggesangge itu hanya pelengkap penderita, tulisnya.
Dari sekian banyak postingan di facebook dan twitter sejak tanggal 5 Oktober 2017 sewaktu curhatan Tika dipostingnya, sampai hari ini Sabtu, (7/10), istilah Sanggesangge jadi tenar khususnya mereka pemilik akun medsos orang Batak. Bahkan beberapa media menangkat kasus ini menjadi bahan beritanya.
Selain menucurahkan isi hatinya di facebokk, Tika juga mengupload screenshoot pembicaraannya dengan si calon ibu mertua.
Ada pembahasan soal pakaian Tika yang dikenakannya saat acara ikat janji pra pernikahan yang sakral itu. Dalam chatingan tersebut calon mertua menghina pakaian yang ia kenakan dan dianggap tak layak untuk digunakan dalam acara seperti itu.
“Sempat berharap kisah ini akan berakhir bahagia, tapi Tuhan berkehendak lain. Biarlah melalui semua ini aku semakin dewasa dlm memilih pasangan hidup. Seharusnya aku menyebar undangan, bagi teman, sahabat, saudara yang bertanya tanya kenapa undangan tidak kunjung disebar, inilah penyebabnya. Saya dituduh, diancam, dan dihina 2hr stlh hari martuppol (marhata sinamot) oleh Mantan Calon Mertua Saya, dan tidak ada pertanggungjawaban dari Mantan Calon Pengantin Pria Saya,”tulis Tika
Aku bersyukur kpd Tuhan atas semua ini boleh terjadi di hidup ku….tambahnya.