Olahraga

Habis Borong Juara di Tapteng, 11 Atlet Asal Kenya Langsung Diperiksa Imigrasi

Keterangan foto: Wakil Bupati Tapteng, Sekda, Asisten, Kadis Pora, Dansatradar foto bersama dengan atelt Kenya yang raih juara 1-3 Kategori Umum pria 10 K (batakpost.com/HAT)

Usai memborong juara dalam lomba lari 10K kategori umum Senin, (21/8) pagi di Tapeng, ke 11 atlet asal Negera Kenya langsung diperiksa Imigrasi Sibolga untuk mengetahui surat-surat kelengkapan dan izin tinggal mereka di Indonesia. Dari hasil pemeriksaan pihak Imigrasi, ke 11 atlet itu dinyatakan bermasalah terkait izin tinggal di Indonesia.

Dari hasil pemeriksaan disimpulkan, bahwa paspor mereka lengkap, dan mereka adalah atlet dari Kenya. Hanya saja mereka melakukan pelanggaran izin tinggal di Indonesia.

IKLAN
IKLAN

“Kenapa ini bisa terjadi? Karena ketidak tahuan dari panitia dan juga dari peserta. Peserta yang dari Kenya ini tidak tahu harus pakai izin tinggal apa di Indonesia. Untuk itulah kami menghimbau kepada pihak panitia atau penyelenggara pertandingan yang mendatangkan atlet dari luar negeri, agar melakukan koordinasi dengan kami Imigrasi, agar semua persyaratan dan izin yang diperlukan bisa dilengkapi sehingga tidak terjadi pelanggaran seperti yang terjadi hari ini,” kata Daulay didampingi penyidik dari Imigrasi Sibolga, Fazlur Rachman, dan juga Agus ketika dikonfirmasi batakpost.com, Senin sore.

Ditanya izin tinggal apa yang digunakan atlet asal Kenya itu selama di Indonesia? Menurut Daulay, izin bebas visa. Seharusnya menggunakan izin tinggal terbatas.

“Jadi dari hasil pemeriksaan kami tadi kepada mereka, bahwa izin bebas visanya tidak bisa lagi berlaku kalau mau ingin mengikuti kegiatan pertandingan di Indonesia. Harus mengurus izin tinggal terbatas. Itu sudah kita tegaskan tadi sebagai bentuk peringatan kepada mereka,”jawabnya.

Selaih itu juga lanjut Daulay, bahwa ke 11 atlet itu tidak bisa lagi mengikuti pertandingan di Indonesia sebelum izin tinggal terbatas diurus. Karena kami dengar tadi mereka ingin mengikuti pertandingan Jakarta Marathon dan Bali Marathon dalam waktu dekat ini.

“Kalau mereka masih ngotot ikut, maka akan kita lakukan tindakan dan kita sampaikan ke Imigrasi Jakarta dan Bali,”tegas Daulay.

Sementara itu kalau dihitung jumlah hadiah yang mereka borong senilai Rp55 juta dalam tempo 1 jam pertandingan. Karena mereka berhasil memborong juara putra/i kategori umum 10K. (HAT)

Exit mobile version