Berita UtamaTapanuli Tengah

BRIN Apresiasi Pemkab Tapteng Atas Pengelolaan Cagar Budaya Situs Bongal

Pj Bupati Elfin Elyas saat menerima Rangkuman Eksekutif Penelitian Arkeologis Situs Bongal 2020-2022, dari Kepala BRIN Herry Jogaswara di Auditorium Sumitro Djojohadikusumo, Gedung BJ Habibie (BRIN KA B.J. Habibie) di Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (1/11/2023). (Batakpost.com/Ist)

“Konsekuensi logis dari munculnya hasil pertanggalan absolut tersebut adalah Situs Purbakala dalam kurun sejarah tertua bukan lagi Situs Lobu Tua (Barus), tetapi Situs Bongal (Desa Jago-jago). Hal itu berdasarkan data arkeologis tertua dari Situs Lobu Tua (Barus) yang telah dianalisis pertanggalannya secara absolut berasal dari Abad ke-9 M, sementara pertanggalan tertua di Situs Bongal berasal dari Abad ke-7 M,” terang Elfin.

Pj Bupati Tapteng bersama dengan Kepala BRIN dan juga para tamu dan undangan pada acara Penyerahan Executive Report Situs Bongal 2020-2023 dan Pembukaan The 1st Biannual Conference OR Arbastra Tahun 2023 di Auditorium Sumitro Djojohadikusumo, Gedung BJ Habibie (BRIN KA B.J. Habibie) di Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (1/11/2023). Kepala BRIN menyampaikan pihaknya akan melanjutkan riset dan pengembangan Situs Bongal Jago-jago untuk lima tahun ke depan. (Batakpost.com/red)

Elfin juga menegaskan, bahwa Situs Bongal merupakan aset penting perjalanan sejarah dan kebudayaan Indonesia, di mana Situs Bongal satu-satunya situs di nusantara yang mengandung bukti tertua interaksi kawasan kepulauan dengan kawasan asal islam (Timur Tengah). Bukti itu kata dia terwakili oleh keberadaan koin-koin perak (dirham) dari para pemimpin Daulah Umayyah Dan abbasyah yang berasal dari kurun Abad ke-7 M hingga ke-9 M.

IKLAN
IKLAN

“Saya sangat bangga hari ini pada acara penyerahan rangkuman eksekutif penelitian arkeologis Situs Bongal 2020-2022, semoga ini dapat bermanfaat bagi masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah dan dapat memperkaya sejarah peradaban budaya di Indonesia,” ucap Elfin.

Untuk itulah kata dia, Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah sangat mendukung program berkelanjutan penelitian jangka panjang yang akan dilaksanakan oleh Badan Riset Dan Inovasi Nasional bekerja sama dengan Sultanate Institute. Semoga dengan penelitian berkelanjutan dapat lebih mengetahui sejarah Kabupaten Tapanuli Tengah.

Tidak lupa Elfin juga mengucapkan terima kasih kepada para peneliti, Balai Arkeologi Sumatera Utara yang sekarang berubah menjadi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) atas MoU-nya dengan Sultanate Institute. Karena berkat hasil penelitian yang dilakukan dapat menemukan sejarah peradaban masa lampau. (Jasgul)

Baca Berita menarik lainnya dari Batakpost.com di GOOGLE NEWS

Exit mobile version