Berita UtamaNasional

Warga Tapteng Jadi Korban Sindikat TPPO di Kamboja, Orang Tua Korban Mohon Bantuan Pemerintah

Kedua orang tua korban Rustam Siregar dan Masdalifa dan anaknya Sulaiman (Insert) yang mengharapkan bantuan dari Pemerintah Indonesia untuk mengembalikan anaknya ke Indonesia yang menjadi korban TPPO Kamboja. (Batakpost.com/red)

Tapteng, 19/11 (Batakpost.com)– Seorang warga Kabupaten Tapanuli Tengah, atas nama Sulaiman Syahputra Siregar yang tinggal di Kelurahan Perancis Albion, Kecamatan Pinangsori, menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Kamboja.

Sulaiman yang merupakan anak pertama dari pasangan Rustam Siregar dan Masdalifa diketahui sudah bekerja di negara Kamboja hampir tiga minggu sebagai Scam online (penipuan online) yang kondisinya saat ini lagi terancam.

IKLAN
IKLAN

Atas dasar itulah kedua orang tua korban mengadukan nasib anaknya ke gedung DPRD Tapanuli Tengah pada Senin (17/11/2025), memohon bantuan agar putra mereka bisa dibantu pemulangannya ke Indonesia.

“Tujuan kami datang ke kantor DPRD ini meminta tolong atas kondisi anak kami yang saat ini terancam di Kamboja. Di mana anak kami ini sudah menjadi korban penipuan dari sindikat yang mengiming-imingi gaji Rp 13 juta perbulan di Kamboja,” ujar ibu korban, Masdalifa dengan wajah sedih di ruang kerja Ketua DPRD Tapteng.

Diungkapkan ibu korban, bahwa anaknya Sulaiman sebelum berangkat ke Kamboja bercerita bahwa ada yang menawarkan pekerjaan dengan gaji Rp 13 juta per bulan. “Nama yang menawarkan itu Ikram dan Andre yang dia kenal lewat media sosial. Kamipun langsung melarang agar jangan tergiur karena banyak kabar buruk soal Kamboja, dan diiyakan anak kami,” kata ibu korban.

Selanjutnya Baca: dan Beberapa…

Exit mobile version