“Tahun depan dapat ikut ujian lagi ya, untuk itu terus belajar dan memahami tugas jurnalistik. Anak saya saja kemarin kalah UKW, dan mencoba kembali dan akhirnya dinyatakan kompeten,” kata Farianda.
Ketua PWI Pusat yang diwakili Direktur UKW Firdaus Komar mengatakan, pihaknya sedang menyelaraskan pendidikan dengan UKW sehingga terintegrasi menjadikan wartawan yang profesional. Artinya, UKW ini yang menentukan kompeten atau tidak, bukan PWI-nya.
Untuk itulah sambung Firdaus, PWI Pusat akan melaksanakan UKW di masing-masing Provinsi di Indonesia.
“Kita akan lakukan UKW sekali di setiap Provinsi yang ada di Indonesia ini. Dan kami ingatkan kembali wartawan yang sudah UKW wajib memahami dan mematuhi kode etik jurnalistik,” tandasnya.
Sementara itu mewakili peserta UKW Abdul Sani Hasibuan yang juga Ketua PWI Tebing Tinggi mengatakan, walaupun jenjang UKW yang diikutinya sudah kelas Utama, dia mengaku masih tetap grogi karena para penguji begitu tegas dan tak kenal kompromi.
“Padahal penguji saya itu adalah teman saya, tetapi sudah langsung ditegaskan sejak awal bahwa ini adalah Uji Kompetensi Wartawan, bukan uji pertemanan. Langsung lah awak gemetar,” ucapnya.
Pun demikian, dia mengaku banyak ilmu dan pengalaman yang diambil peserta dalam UKW Angkatan 64 dan 65. Abdul berharap kekompakan para peserta harus tetap terjaga meskipun ada yang belum kompeten.
“Terima kasih kepada Ketua kami Ketua PWI Sumut Bung Farianda dan juga para penguji kami. Tidak lupa terima kasih kepada panitia Bung Rifki Warisan serta pengurus PWI Sumut,” pungkasnya. (Jasgul)
Baca Berita menarik lainnya dari Batakpost.com di GOOGLE NEWS
