Samosir, 16/5 (Batakpost.com) – Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Samosir mengikuti penilaian kinerja terhadap 8 aksi konvergensi percepatan penurunan stunting Kabupaten/Kota se-Provinsi Sumatera Utara Tahun 2023, yang digelar secara daring melalui virtual zoom.
Kegiatan ini diikuti oleh Wakil Bupati Samosir, Drs. Martua Sitanggang, MM, selaku Ketua TPPS, dari ruang kerjanya. Turut mendampingi, Asisten II Hotraja Sitanggang, ST, MM, unsur Forkopimda yang diwakili oleh Kasat Binmas Polres Samosir H. Rajagukguk, Plt. Kadis PUTR Rudimanto Limbong, Sekdis Kominfo Denri Sihaloho, serta perwakilan dari Dinas P3AP2KB, Bappeda Litbang, Dinas Sosial PMD, Dinas Kesehatan, Dinas Ketapang dan Pertanian, Dinas Dikpora, TP. PKK, dan TPPS Kabupaten Samosir.
Penilaian dibuka oleh Kabid PPM Bappeda Litbang Sumatera Utara, Ika Hardina Lubis, S.E., M.A., M.SE, yang memperkenalkan Tim Penilai dan Panelis Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting Provinsi Sumatera Utara. Tim terdiri dari Bappeda Litbang Provinsi Sumatera Utara, Dinas Sosial Provinsi Sumatera Utara, BKKBN Provinsi Sumatera Utara, Dinas Kesehatan, serta organisasi profesi dan akademisi.
Ketua TPPS Kabupaten Samosir, Drs. Martua Sitanggang, MM, dalam paparannya menjelaskan Visi RPJMD Kabupaten Samosir Tahun 2021-2026 yaitu terwujudnya masyarakat Samosir yang sejahtera dan bermartabat secara ekonomi, pendidikan, dan kesehatan. Sejalan dengan visi tersebut, Bupati Samosir telah mengeluarkan sejumlah regulasi dan peraturan untuk percepatan penurunan stunting.
Martua menyampaikan bahwa dengan berbagai upaya intervensi dari lintas sektor dan sinergitas bersama dengan unsur Forkopimda, berdasarkan data Survey Kesehatan Indonesia (SKI), Pemkab Samosir berhasil menurunkan angka prevalensi stunting pada tahun 2023 sebesar 3,9% dari tahun sebelumnya.
“Tahun 2022 prevalensi stunting sebesar 26,3 persen dan tahun 2023 menjadi 22,4 persen, terjadi penurunan dari tahun ke tahun,” jelasnya.
Asisten II Hotraja Sitanggang, ST, MM menambahkan, selain melaksanakan 8 aksi konvergensi, pada tahun 2023 Pemkab Samosir juga melaksanakan program-program inovatif dalam upaya percepatan penurunan stunting.
Program inovasi tersebut di antaranya:
Gemes Buku KIA (Gerakan Membaca Sabtu Buku Kesehatan Ibu dan Anak)
Rematri Sehat (Remaja Putri Samosir Sehat Tanpa Anemia)
Catinku Sabas (Calon Pengantin Mendukung Samosir Bebas Stunting)
Sambil Jaga (Samosir Bereaksi untuk Jamban Keluarga)
Ramos Pantas (Rantang Samosir untuk Penurunan Angka Stunting Balita Sehat)
Selain itu, ada satu program yang cukup bermanfaat yakni program Bunga Desa (Bupati/Wakil Bupati Ngantor di Desa).
“Melalui program Bunga Desa ini, seluruh pelayanan yang ada di Kabupaten dibawa ke desa selama satu hari penuh, termasuk di antaranya penyuluhan stunting, pemberian makanan tambahan untuk balita, dan pemeriksaan kesehatan secara gratis,” terang Hotraja.
Setelah pemaparan, kegiatan dilanjutkan dengan diskusi antara Tim Penilai dan Panelis dengan TPPS Samosir, yang menghasilkan berbagai rekomendasi dan aksi ke depan dalam upaya percepatan penurunan angka prevalensi stunting.(int)
Baca Berita menarik lainnya dari Batakpost.com di GOOGLE NEWS