Segenap kru batakpost.com mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1445 H/2024, Semoga doa dan usaha kita diterima oleh Allah Swt. Taqabbalallahu minna wa minkum. Selamat Idul Fitri, mohon maaf lahir dan batin.
Uncategorized

The 3rd World Irrigation Forum Resmi Dimulai: Kementerian PUPR Jalin Kerjasama dengan Lembaga Dunia untuk Perkuat Ketahanan Air dan Pangan

182
×

The 3rd World Irrigation Forum Resmi Dimulai: Kementerian PUPR Jalin Kerjasama dengan Lembaga Dunia untuk Perkuat Ketahanan Air dan Pangan

Sebarkan artikel ini
Advertisement
Example 300x600
Advertisement

BALI, Indonesia, 2 September 2019 /PRNewswire/ — The International Commission on Irrigation and Drainage (ICID), Indonesian National Committee of ICID (INACID), bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) – hari ini resmi membuka the 3rd World Irrigation Forum (WIF) & 70th International Executive Council Meeting (IECM) di Bali Nusa Dua Convention Hall. Dengan tema besar "Development for water, food, and nutrition security in a competitive environment," forum yang berlangsung dari 1 – 7 September 2019 ini melibatkan lebih dari 1,300 pemangku kepentingan bidang keirigasian dari berbagai negara, melingkupi Pemerintah, pakar, lembaga penelitian, organisasi non-pemerintah, dan petani. Berbagai isu yang akan dikupas selama tujuh hari penuh, antara lain: modernisasi irigasi, manajemen banjir dan kekeringan, pertanian, dan perubahan iklim.

ICID, INACID, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Indonesia, dan beberapa Menteri negara sahabat pada Upacara Pembukaan WIF pagi ini.


ICID, INACID, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Indonesia, dan beberapa Menteri negara sahabat pada Upacara Pembukaan WIF pagi ini.

Dalam sambutannya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, menyatakan forum ini dapat melahirkan solusi untuk menjawab tantangan ketersediaan air bersih yang terus berevolusi, karena perubahan iklim dan bertumbuhnya populasi manusia.

Advertisement
banner 325x300
Advertisement


"Produksi pangan harus dua kali lipat pada tahun 2050 untuk memenuhi permintaan populasi dunia yang terus bertambah, sementara daratan dan ketersediaan air menjadi terbatas. Kita membutuhkan strategi yang kuat dan inovatif untuk memerangi kelaparan dan untuk mengakhiri kemiskinan pedesaan," tegas Basuki di awal acara.

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (SDA), Kementerian PUPR secara khusus memanfaatkan hari pertama WIF untuk melahirkan kebijakan bilateral strategis dengan organisasi internasional dan negara lain guna percepatan pembangunan infrastuktur, khususnya 65 bendungan yang ditargetkan selesai sebelum masa pemerintahan periode kedua Presiden Joko Widodo berakhir.

"Dengan Bank Dunia, kami minta percepatan proyek Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project (SIMURP) dan Dam Operational Improvement and Safety Project (DOISP) Phase 2 yang saat ini progress pengerjaannya masih dibawah 20%. Lalu dengan Korea, terkait percepatan penyelesaian bendungan Karian yang harus selesai pada tahun 2021. Terakhir dengan China, terkait komitmen mereka untuk percepatan penyelesaian waduk Jenelata di Sulawesi dan Riam Kiwa di Kalimantan," ujar Direktur Jenderal SDA, Hari Suprayogi.

Presiden ICID, Eng. Felix B. Reinders lebih jauh mengapresiasi kesediaan dan kesiapan Indonesia untuk menjadi tuan rumah event tiga tahunan ini. Ia meyakini, sistem irigasi yang dilakukan Indonesia dapat menjadi pelajaran berharga bagi negara peserta lain, begitu pula sebaliknya.

"80% negara dunia menggunakan metode irigasi gravitasi (gravity irrigation), salah satunya Indonesia dengan sistem Subak yang mendunia. Sementara negara lain seperti China, Afrika Selatan, dan India saat ini menaruh investasi besar pada teknologi irigasi guna menghemat air, yakni sistem irigasi serapan (drip irrigation). Sistem irigasi serapan ini dapat dikembangkan untuk tanaman hortikultura di Indonesia," ujar Felix.

Keberhasilan Bali terpilih sebagai tuan rumah WIF bukan tanpa alasan. Selain lobi yang terus dilakukan Pemerintah dan daya tarik pariwisata, sebagai salah satu dari sebelas negara pendiri ICID pada tahun 1950, pengembangan pemanfaatan sumber daya air bagi pertanian Indonesia selalu menjadi studi kasus yang menarik bagi dunia. Subak, yang merupakan warisan budaya Bali sejak abad ke-11, adalah salah satunya. UNESCO telah menetapkan Subak beserta manifestasinya sebagai warisan budaya dunia, antara lain: Irigasi di Jatiluwih, Pura Ulun Danu Batur, Irigasi Pakerisan, daerah Irigasi Catur Angga Batukaru, dan Pura Taman Ayun.

Media Contact:

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air 
Sub Bagian Komunikasi Publik 
Gedung Ditjen Sumber Daya Air 
Kementerian PUPR 
Jl. Pattimura 20, Kebayoran Baru 
Jakarta – Indonesia 12110 
Phone: +6221 7398614 
Email: kompusda@pu.go.id atau kompu.sda@gmail.com 

Photo – https://photos.prnasia.com/prnh/20190902/2567492-1?lang=0

Source: PRN Asia


Tinggalkan Balasan