Segenap kru batakpost.com mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1445 H/2024, Semoga doa dan usaha kita diterima oleh Allah Swt. Taqabbalallahu minna wa minkum. Selamat Idul Fitri, mohon maaf lahir dan batin.
Berita UtamaNasional

Ternyata Ini Rahasia Nono Siswa Kelas II SD Asal Kupang Bisa Juara I Lomba Matematika Tingkat Internasional

747
×

Ternyata Ini Rahasia Nono Siswa Kelas II SD Asal Kupang Bisa Juara I Lomba Matematika Tingkat Internasional

Sebarkan artikel ini
Caesar Hendrik Meo Tnunay atau Nono siswa kelas II SD Inpres Buraen II Kecamatan Amarasi Selatan, Kabupaten Kupang bersama dengan Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat di Kantor Gubernur. Nono berhasil meraih Juara I Lomba Matematika tingkat Internasional. (ist/int)
Advertisement
Example 300x600
Advertisement

Kupang, 23/1 (Batakpost.com)- Nama Caesar Hendrik Meo Tnunay atau Nono siswa kelas II SD Inpres Buraen II Kecamatan Amarasi Selatan, Kabupaten Kupang menjadi perbincangan setelah berhasil meraih Juara I tingkat internasional dalam Lomba Matematika yang diselenggarakan International Abacus Brain Gym secara online.

Nono mampu mengalahkan bocah dari USA yang hanya menduduki peringkat tiga, dan juga bocah dari Qatar yang menduduki peringkat dua.

Advertisement
banner 325x300
Advertisement


Sedikitnya ada 7.000 peserta dari seluruh dunia yang berhasil disingkirkan bocah kelahiran 2 April 2015 itu. Tentu atas prestasi Nono Bangsa Indonesia cukup bangga khususnya Pemerintah Nusa Tenggara Timur (NTT).

Atas prestasi yang diraih Nono, Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat memberikan penghargaan dan hadiah.

Dilansir dari tribun network, Nono mengaku bisa menjadi pintar karena rajin membaca Alkitab dan berdoa, rendah hati dan terus berlatih.

Nono Lahir dari Keluarga Sederhana

Nono lahir dari keluarga sederhana. Ayahnya, Raflim Meo Tnunay, sehari-hari hanya bekerja serabutan dan sempat menjadi kuli bangunan. Sedangkan sang ibu, Nuryati Seran, merupakan guru dengan status kontrak di tempat sekolah Nono.

Sang ibu, Nuryati, menyebut kondisi ekonomi keluarganya pas-pasan. Ia bahkan kesulitan untuk memberi pendidikan lebih kepada Nono. Tetapi, kemauan Nono keras.

“Rasa ingin tahu Nono sangat tinggi. Jadi, dia paksa kami harus ikut kursus. Beli buku bacaan. Terpaksa kami turuti saja kemauannya biar semangat belajar tidak redup,” ungkapnya Nuryati.

Kecerdasan…