“Tidak berapa lama setelah saya membuka praktek di wilayah Badiri, saya paham betul bagaimana kondisi ekonomi warga sekitar. Dengan kondisi masyarakat yang rata-rata golongan ekonomi menengah ke bawah, kehadiran Program JKN ini tentunya sangat meringankan beban mereka ketika sakit. Oleh karena itu sudah kewajiban saya sebagai seorang dokter untuk bergabung bersama BPJS Kesehatan untuk menjalankan program yang mulia ini,” ungkap Fatimah.
Di sisi lainnya, tujuan mulia juga disampaikan oleh perwakilan dari Klinik Lapas IIA Sibolga. “Motivasi kami bergabung dengan BPJS Kesehatan adalah upaya pemeliharaan kesehatan Warga Binaan Permasyarakatan (WBP). Klinik ini hadir lebih dekat dengan WBP karena berada di area perkantoran. Mereka tidak akan lagi kesulitan untuk berobat. Kami juga akan mengupayakan agar seluruh WBP ini terdaftar menjadi peserta JKN,” tegas Pangihutan.
Dari hasil pertemuan ini diharapkan seluruh fasilitas kesehatan (faskes) mengerti dan komitmen dengan isi PKS dan menjadi catatan penting tentang beberapa indikator yang menjadi penilaian kepatuhan faskes terhadap PKS. Berdasarkan Peraturan Direksi BPJS Kesehatan Nomor 44 Tahun 2021 tentang Pedoman Pengukuran Kepatuhan Fasilitas Kesehatan Terhadap Perjajian Kerja Sama terdapat beberapa indikator dari dua aspek yaitu aspek mutu dan aspek biaya.
Fokus pada salah satu indikator pada aspek mutu yaitu capaian nilai Kesan Pesan Peserta setelah Layanan (KESSAN). Walktrough Audit (WTA) yang selanjutnya disebut dengan singkatan KESSAN dipastikan dapat mencapai nilai ≥ 85 agar memberikan gambaran bahwa pelayanan yang diberikan oleh FKTP kepada peserta JKN sudah baik. Pengisian KESSAN ini bisa melalui Mobile JKN Peserta atau pengisian formulir oleh peserta.
“Melalui KESSAN ini, FKTP mendapatkan feedback langsung dari peserta yang sudah mendapatkan pelayanan kesehatan. Penilaian ini merupakan suatu hal yang positif baik itu untuk FKTP maupun peserta JKN. Bagi FKTP dapat mengetahui area yang dapat diperbaiki dan ditingkatkan sehingga membawa berdampak baik juga untuk pelayanan yang didapatkan oleh pesertanya,” tutup Rita. (ril)