Teknologi

Senat AS Loloskan RUU yang Berpotensi Blokir TikTok Jika Tidak Dijual

Senat AS Loloskan RUU yang Berpotensi Blokir TikTok Jika Tidak Dijual

Jakarta, 24/3 (Batakpost.com) – Senat Amerika Serikat telah meloloskan sebuah rancangan undang-undang (RUU) yang memaksa ByteDance, perusahaan induk TikTok, untuk menjual aplikasi tersebut atau menghadapi pemblokiran di AS. RUU yang berjudul ‘Protecting Americans from Foreign Adversary Controlled Applications Act’ ini mendapat dukungan kuat dengan perolehan suara 79-18.

RUU ini sekarang akan dikirim ke meja Presiden Joe Biden, yang telah menyatakan kesiapannya untuk mengesahkan RUU tersebut menjadi undang-undang. Keputusan Senat ini didukung oleh penggabungan RUU tersebut dengan legislasi lain yang berkaitan dengan bantuan militer untuk sekutu AS, termasuk Ukraina, Israel, dan Taiwan.

IKLAN
IKLAN

Presiden Biden menyatakan, “Saya akan menandatangani rancangan undang-undang ini menjadi undang-undang dan berbicara kepada rakyat Amerika segera setelah RUU tersebut sampai ke meja saya besok.” Dia menambahkan bahwa ini akan memungkinkan pengiriman senjata dan peralatan ke Ukraina dalam minggu ini.

Setelah disahkan, ByteDance akan diberi waktu hingga satu tahun untuk menjual TikTok. Jika tidak, aplikasi berbagi video tersebut akan menghadapi pemblokiran penuh di toko aplikasi dan layanan web hosting di AS.

Proses divestasi ini diperkirakan akan menemui banyak hambatan. TikTok telah mengumumkan niatnya untuk menantang RUU ini di pengadilan, mengklaim bahwa aturan tersebut melanggar hak kebebasan berbicara dari 170 juta pengguna Amerikanya.

Alasan utama pemerintah AS dalam mengatur TikTok adalah kekhawatiran bahwa data pengguna Amerika dapat diakses oleh pemerintah China. Meskipun TikTok telah berusaha untuk mengurangi kekhawatiran tersebut melalui Project Texas, pemerintah AS berpendapat bahwa solusi ini masih belum memadai.

Senator Mark Warner menegaskan bahwa tujuan regulasi ini bukan untuk membungkam kebebasan berpendapat. “Ini bukanlah upaya untuk membungkam suara Anda,” kata Warner kepada para pengguna TikTok di AS. Dia berharap bahwa TikTok dapat terus beroperasi di bawah kepemilikan yang baru, entah itu di Amerika atau di tempat lain.(int)

  Baca Berita menarik lainnya dari Batakpost.com di GOOGLE NEWS

Exit mobile version