Ladang Ibadah
Bertugas di Sumut, aku Irjen Dadang Hartanto dijadikannya sebagai ladang ibadah. Maka dari itu, berkat doa warga Sumut dirinya memperoleh promosi jabatan.
Dalam bertugas, dia dikenal sebagai Polisi yang low profil (rendah hati), humanis, religius, cerdas, santun dalam mendidik, namun tegas dalam setiap langkah kepemimpinanya.
“Kita berikan pelajaran, kalau tidak mampu juga baru kita gas. Kalau perlu kita ambil alih,” kata Dadang dalam mencontohkan memimpin anggotanya. Namun, Dadang menimpali, memimpin anggota tidak sama seperti memimpin masyarakat. Semua punya trik yang berbeda.
Dadang juga membagi tips kepada anggota dan pengurus PWI Sumut agar tetap menjaga kebugaran tubuh. Kata dia usai sholat subuh agar tetap melakukan aktivitas. “Kalau selama ini selesai sholat subuh kembali tidur, agar tidak dilakukan. Lakukan aktivitas semisal olahraga sehingga kondisi fisik kitapun tetap prima. Kita harus berolahraga, makan yang bergizi dan cukup tidurnya,” pesannya.
Diungkapkannya, bahwa olahraga itu juga ibadah, dan tubuh juga harus dijadikan sebagai ladang ibadah dengan menjaganya dengan baik. Ketika raga kita jaga katanya, maka manfaatnya akan lebih panjang kepada masyarakat lain.
“Harta benda saja kita jaga dan rawat, konon lagi tubuh kita yang diberikan oleh yang Maha Kuasa, tentunya wajib kita rawat dan jaga,” tukasnya.
Alumni AKPOL 1994 itu mengaku, dirinya kerap melakukan safari subuh ke masjid-masjid. Selain sebagai ladang ibadah, juga untuk mempererat tali silaturahmi kepada warga masyarakat.
“Sebab, selain sebagai ladang ibadah, safari subuh juga mempererat tali silaturahmi dengan warga. Jika komunikasi kita terjalin baik maka situasi Kamtibmas pun terjaga,” pungkasnya.
Di akhir pertemuan, Ketua PWI Sumut H. Farianda Putra Sinik mendoakan agar Irjen Pol. Dr. Dadang Hartanto S.IK. M.Si tetap Istiqomah dan rendah hati walau mendapat jabatan yang lebih tinggi.
Ketua Serikat Perusahaan Surat Kabar (SPS) Sumut itu juga berpesan, agar tidak melupakan Sumatera Utara khususnya PWI Sumut.
Pertemuan silaturahmi yang berjalan hampir satu jam itu diakhiri dengan pemberian plakat dan foto bersama. (ril)
