Segenap kru batakpost.com mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1445 H/2024, Semoga doa dan usaha kita diterima oleh Allah Swt. Taqabbalallahu minna wa minkum. Selamat Idul Fitri, mohon maaf lahir dan batin.
Martabe Gold Mine

PTAR Bina Warga Desa Sumuran Mengolah Minuman Herbal dari Akar Rimpang

336
×

PTAR Bina Warga Desa Sumuran Mengolah Minuman Herbal dari Akar Rimpang

Sebarkan artikel ini
Inilah Wedang Jahe dan Sere Olahan dari KWT Binaan PTAR. (Batakpost.com/Jas)
Inilah Wedang Jahe dan Sere Olahan dari KWT Binaan PTAR. (Batakpost.com/Jas)
Advertisement
Example 300x600
Advertisement

Batangtoru, 11/8 (Batakpost.com)- PT Agincourt Resources (PTAR) selaku pengelola Tambang Emas Martabe yang berada di Kecamatan Batangtoru, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, terus mengembangkan pelayanan dan pemberdayaan terhadap masyarakat yang ada di kawasan tambang.

Salah satunya melalui Kelompok Wanita Tani (KWT) Desa Sumuran, Kecamatan Batangtoru, Tapanuli Selatan.

Advertisement
banner 325x300
Advertisement


Di mana kelompok wanita ini dibina oleh PTAR untuk membudidayakan tumbuhan akar rimpang (jahe, kunyit, kecur, temu lawak, lempuyang) untuk diolah menjadi minuman herbal siap minum yang kaya akan manfaat kesehatan.

BACA JUGA: PTAR Tambah Fasilitas Menara Pandang Sipirok  

Kelompok ini dibentuk sejak tahun 2019 oleh Local Economic Development (LED) PTAR dengan menanam tumbuhan akar rimpang yang disediakan oleh PTAR. Setelah tumbuh, selanjutnya para wanita yang tergabung dalam Kelompok Wanita Tani (KWT) dibekali ilmu cara mengolah akar tersebut menjadi minuman siap saji dan juga minuman serbuk.

Menurut penjelasan Laila (40) selaku pendamping dari Local Economic Development (LED) PTAR, bahwa KWT Desa Sumuran sudah mampu untuk memproduksi sendiri minuman herbal dan serbuk dari akar rimpang. Bahkan mereka juga sudah memiliki rumah produksi sendiri.

“Pendampingan kita lakukan sejak tahun 2019, dan saat ini mereka sudah bisa produksi sendiri. Hanya saja untuk minuman siap saji, produksinya masih temporer karena daya tahannya masih hitungan hari karena tidak pakai bahan pengawet. Sedangkan untuk minuman serbuk sudah permanen,” terang Laila waktu bincang-bincang dengan batakpost.com, Rabu (10/8).

Ada pun hasil produksi dari KWT untuk minuman siap saji yaitu; Wedang Jahe, Wedang Sereh, Wedang Secang yang bisa diminum langsung baik dalam kemasan dingin maupun hangat.

Untuk saat ini minuman siap saji tersebut diproduksi masih dalam bentuk pesanan, atau dalam kegiatan mengikuti event-event yang digelar tambang. Nantinya akan diproduksi secara permanen sembari pembenahan dan melengkapi persyaratan.

Rotua Simamora (50) Ketua KWT didampingi Meita Sagala (40) Bendahara dan Laila (40) selaku pendamping dari Local Economic Development (LED) PTAR foto bersama dengan awak media sembari menikmati Wedang Jahe dan Sere olahan dari Kelompok Wanita Tani (KWT) Desa Sumuran, Kecamatan Batangtoru, Tapanuli Selatan, hasil binaan dari PT Agincourt Resources (PTAR). (Batakpost.com/Jas)
Rotua Simamora (50) Ketua KWT didampingi Meita Sagala (40) Bendahara dan Laila (40) selaku pendamping dari Local Economic Development (LED) PTAR foto bersama dengan awak media sembari menikmati Wedang Jahe dan Sere olahan dari Kelompok Wanita Tani (KWT) Desa Sumuran, Kecamatan Batangtoru, Tapanuli Selatan, yang merupakan binaan dari PT Agincourt Resources (PTAR). (Batakpost.com/Jas)

“Kalau minuman serbuknya sudah kita jual ke pasar khususnya di kawasan Batangtoru maupun Tapanuli Selatan. Hanya saja untuk minuman siap saji, masih dalam bentuk pesanan atau sedang mengikuti event-event. Ke depan akan kita upayakan bisa diproduksi permanen dan bisa menembus pasar super market,” kata Laila.

Rotua Simamora (50) selaku ketua KWT didampingi Meita Sagala (40) Bendahara, mengaku bangga dan senang karena kelompok mereka sudah bisa memproduksi minuman herbal dan juga minuman serbuk. Itu semua tidak terlepas dari dukungan dan perhatian dari Tambang Emas Martabe yang telah membina mereka.

“Kalau pekerjaan kami sehari-hari adalah bertani. Dengan adanya pelatihan dan pendampingan melalui KWT ini, kami memiliki ilmu bagaimana menanam dan mengolah akar rimpang ini menjadi minuman sehat atau minuman herbal,” ungkapnya bangga.

BACA JUGA: Matauli Tandatangani Nota Kesepahaman Bersama dengan IPB University

Mereka berharap, PTAR tetap memberikan perhatian dan mengembangkan pasar produksi mereka.

“Atas nama KWT kami mengucapkan terima kasih kepada PTAR yang sudah melatih dan membina kami, semoga PTAR semakin jaya dan tetap memberikan perhatian kepada masyarakat khususnya yang ada di kawasan tambang,” harap keduanya seraya menambahkan, bahwa mereka siap menerima pesanan kapan saja.

Ada pun harga Wedang Jahe mau pun Wedang Sere hasil produksi KWT ini dijual seharga Rp8.000 per botol ukuran 250 ml. Sedangkan untuk serbuk Rp25.000/botol ukuran 300 gram.

Untuk diketahui, sejak tahun 2017 sampai saat ini PTAR tetap fokus untuk pengembangan masyarakat baik itu melalui kelompok tani, UMKM dan bentuk usaha lainnya. (Jas/red)