Samosir, 3/6 (Batakpost.com)- Adanya isu yang beredar menyebutkan bahwa bantuan pupuk yang diberikan kepada kelompok tani yang ada di Samosir palsu karena tidak seperti batuan pupuk yang biasanya.
Merespons hal itu, Pemerintah Kabupaten Samosir (Pemkab Samosir) mengambil tindakan cepat dengan menghadirkan pihak Kementerian Pertanian, PT. Sari Kresna Kimia selaku pemasok, serta Balai Standarisasi dan Jasa Pelayanan Industri Medan untuk melakukan pengambilan sampel di rumah Ketua Kelompok Tani Marsada, yang berlokasi di Desa Aek Sipitudai, Kecamatan Sianjur Mula Mula, Kabupaten Samosir, pada tanggal 31 Mei 2023 lalu.
Proses pengambilan sampel pupuk bantuan Kementerian Pertanian dilakukan oleh Balai Standarisasi dan Jasa Pelayanan Industri Medan yang disaksikan oleh Sri Kasnawati dari Kementerian Pertanian, Zul Ramadan, Kadis Ketapang Pertanian, Tumiur Gultom, Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura, serta Rimbun Sinaga dari PT. Sari Kresna Kimia. Turut hadir pula Hendra Andi Mulya selaku Ketua Kelompok Tani Marsada, Parlinggoman Limbong, dan PPL Kecamatan Sianjur Mula Mula.
Hendra Adi Mulya, selaku Regional Sales Manager wilayah Sumbagut PT. Kresna Mandiri, membantah tuduhan bahwa pupuk NPK 16-16-16 Among Tani yang diproduksi oleh perusahaannya adalah pupuk palsu dan tidak layak digunakan. Menurutnya, masalah tersebut hanya disebabkan oleh kurangnya pemahaman petani mengenai pupuk NPK 16-16-16 Among Tani serta perbedaannya dengan pupuk 16-16-16 lainnya.
Hendra menjelaskan bahwa pupuk NPK Among Tani menggunakan teknologi lokal, dengan perbedaan hanya terletak pada warna dan sistem pengolahannya. Meskipun pupuk NPK Among Tani lebih mudah larut, komposisinya tetap sama dengan pupuk dalam negeri lainnya.
Dia juga menegaskan, bahwa pupuk tersebut merupakan produk dalam negeri dan pihak perusahaan siap untuk memfasilitasi uji laboratorium yang akan dilakukan oleh Kementerian Pertanian.
Hendra juga menyadari bahwa kurangnya sosialisasi mengenai pupuk NPK triple 16 Among Tani membuat petani belum mengenalnya. Oleh karena itu, PT. Sari Kresna Kimia berencana untuk menurunkan tim sosialisasi guna memperkenalkan produk pupuk ini kepada petani di Kabupaten Samosir.
Ketua Kelompok Tani Marsada, Parlinggoman Limbong mengakui bahwa pupuk NPK 16-16-16 Among Tani memiliki perbedaan dengan pupuk 16-16-16 mutiara yang biasanya mereka gunakan. Hal ini menimbulkan kecurigaan di kalangan kelompok tani. Namun, setelah mendapat penjelasan, akhirnya petani mulai memahaminya. Pun demikian mereka berharap agar hasil laboratirum cepat selesai agar para petani lebih yakin lagi. (red)
Baca Berita menarik lainnya dari Batakpost.com di GOOGLE NEWS