Jakarta, 26/12 (Batakpost.com) – Penjualan kendaraan listrik di seluruh dunia mengalami penurunan, dengan produsen mobil besar seperti Tesla, Volkswagen, dan Mercedes-Benz mengungkapkan kekhawatiran terhadap tingkat suku bunga yang tinggi dan dinamika pasar yang lesu. Toyota-Astra Motor (TAM), sebagai agen pemegang merek Toyota di Indonesia, memberikan tanggapannya terkait tren ini.
Anton Jimmi Suwandy, Direktur Pemasaran PT Toyota-Astra Motor (TAM), menyatakan bahwa Toyota terus memantau dan mengevaluasi situasi tersebut. Meskipun penjualan kendaraan listrik menurun, Toyota tetap berkomitmen untuk memberikan berbagai opsi teknologi dari industri otomotif.
“Ya kita selalu memantau dan melihat situasi ya, dan saya rasa ke depan kita tidak mengatakan teknologi mana yang lebih baik. Semua teknologi itu adalah baik pada dasarnya, tinggal nanti bagaimana setiap market menerimanya,” ucap Anton Jimmi Suwandy dalam acara Media Gathering Toyota 2023.
Menanggapi tren penurunan penjualan kendaraan listrik, Anton menegaskan bahwa Toyota akan menyediakan semua opsi teknologi untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Dalam pandangannya, setiap segmen pasar memiliki preferensi teknologi yang berbeda, dan Toyota ingin memberikan fleksibilitas kepada konsumen untuk memilih.
“Kalau dari Toyota, kita melihat kita harus menyediakan semua opsi. Karena semua segmen itu juga membutuhkan pilihan masing-masing, jadi biarlah nanti customer atau market yang memutuskan,” tambahnya.
Anton juga menyoroti pentingnya kendaraan elektrifikasi sebagai bagian dari upaya menuju karbon netral. Meskipun teknologi kendaraan bensin atau Internal Combustion Engine (ICE) semakin canggih dan mampu menekan emisi gas buang, Toyota tetap melihat kendaraan listrik sebagai pilihan yang diperlukan untuk mencapai tujuan karbon netral.
“Tetap butuh (kendaraan elektrifikasi), karena kan tujuannya atau targetnya adalah karbon netral. Kalau karbon netral hanya ICE saya rasa nggak akan bisa memenuhi, jadi harus ada kombinasi ICE yang lebih baik, bahan bakar lebih baik, ada hybrid juga, ada plug-in hybrid dan BEV. Saya rasa itu kombinasi yang tidak bisa kita hindari, karena kita menuju karbon netral. Saya rasa jika hanya ICE (atau kendaraan konvensional bensin saja) itu bukan jawaban,” tutup Anton.
Baca Berita menarik lainnya dari Batakpost.com di GOOGLE NEWS