Medan, 10/8 (Batakpost.com) – Pemerintah Kota Medan (Pemko Medan) telah mengambil langkah konkret untuk mengatasi masalah banjir di kawasan Martubung dan sekitarnya. Dalam upaya ini, mereka telah berhasil membangun kolam retensi yang terletak di Griya Martubung, Kelurahan Besar, Kecamatan Medan Labuhan. Kolam retensi ini diharapkan mampu berfungsi sebagai waduk penampung air hujan sementara, dengan tujuan mengendalikan banjir yang sering terjadi.
Pembangunan tahap pertama dari kolam retensi di danau laguna ini telah selesai dilaksanakan. Luas kolam retensi yang mencapai sekitar 10 hektar kini telah dilengkapi dengan paku bumi (tiang pancang). Sementara itu, pembangunan tahap kedua juga telah dimulai, termasuk pembangunan kolam lumpur dan jalur jogging.
Kepala Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, dan Bina Konstruksi (SDABMBK) Kota Medan, Topan OP Ginting, menjelaskan bahwa pembangunan kolam lumpur sudah mencapai progres sebesar 22 persen. Kolam lumpur ini memiliki dimensi 160 meter panjang, 25 meter lebar, dan kedalaman mencapai 4 meter. Tujuan dari pembangunan kolam lumpur ini adalah untuk mendukung fungsi kolam retensi sebagai waduk penampung air.
“Kami telah mencapai progres pembangunan kolam lumpur sebesar 22 persen. Kolam lumpur ini memiliki ukuran 160 meter panjang, 25 meter lebar, dan kedalaman 4 meter. Kami berharap pembangunan dapat berjalan lancar dan selesai sesuai rencana yang telah ditetapkan,” ungkap Topan Ginting.
Topan Ginting juga menjelaskan bahwa fungsi utama dari kolam lumpur ini adalah sebagai tempat penyaringan air dan penampungan sementara sebelum air dipompa ke kolam retensi. Ia berharap masyarakat dapat memberikan doa dan dukungan agar pembangunan berjalan lancar. “Dengan adanya kolam retensi ini, kami berharap dapat mengatasi persoalan banjir di wilayah Martubung dan sekitarnya,” ujar Topan Ginting dengan harapan.
Pembangunan kolam retensi ini sudah dimulai sejak tahun 2022. Wali Kota Medan, Bobby Nasution, memiliki visi untuk mengubah danau yang dulunya ditutupi oleh enceng gondok ini menjadi kolam resapan yang dapat membantu mengatasi banjir. Selain itu, dengan rencana pengembangannya sebagai wisata air, proyek ini diharapkan dapat mendukung perekonomian warga sekitar, sejalan dengan upaya pembangunan berkelanjutan.