Tapteng, 23/7 (Batakpost.com)- Kapolres Tapteng, AKBP Nicolas Dedy Arifianto memimpin upacara gelar Operasi Patuh Toba 2020, Kamis (23/7/2020). Pesertanya, seluruh personel Polres, TNI, Dishub, dan Satpol PP Tapteng.
Kapolda Sumut dalam amatnya yang dibacakan Kapolres menjelaskan, petugas yang terlibat dalam Operasi Patuh Toba 2020 hendaknya memerhatikan langkah antisipasi permasalahan yang berkembang secara dinamis, termasuk dalam berlalu lintas.
Utamakan keamanan dan keselamatan dengan melaksanakan SOP. Karena operasi ini bertujuan untuk menciptakan situasi lalu lintas yang aman, tertib dan lancar pada lokasi rawan kecelakaan.
“Kita berharap, ketertiban dan kepatuhan hukum, serta disiplin masyarakat dalam berlalu lintas meningkat,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, Nicolas juga menyampaikan amanat Kapolda Sumut, Irjen Martuani Sormin, bahwa petugas harus memerhatikan tiga hal penting terhadap pengendara.
Di antaranya, helm yang tidak memenuhi Standard Nasional Indonesia (SNI), muatan yang berlebihan (overload), serta penggunaan knalpot blong.
“Pelaksanaan Operasi Patuh Toba 2020 ini juga menekankan 3 prioritas pelanggaran yaitu, melawan arus saat mengemudi, menaikkan penumpang di atas kap, dan menerobos lampu merah,” katanya.
Kapolda berharap, petugas Polantas berinovasi melaksanakan tugas, sehingga dapat mengurangi kecelakaan lalu lintas, termasuk mengurai penyebaran Covid-19.
Berdasarkan data laka lantas di wilayah Polda Sumut, pada 2019 mengalami tren peningkatan 98,5% dibanding 2018. Jumlah korban jiwa menurun 5,67%. Sementara jumlah korban luka berat mengalami tren peningkatan 10,99%.
Kapolda juga berharap kepada personel untuk mengedepankan sikap preemtif dan preventif, sehingga menarik simpatik masyarakat.
“Senantiasa mengedepankan protokol kesehatan untuk mengurangi penyebaran covid-19, termasuk melaksanakan deteksi dini yang rawan terhadap kemacetan dan kecelakaan,” katanya.
Kapolda juga tidak membenarkan penargetan tindakan langsung (Tilang) dalam penegakan hukum pada Operasi Patuh Toba 2020. (RED)