Siborongborong, 16/10 (Batakpost.com)- Komunitas Akal Sehat dan Bermartabat beserta PP. IASTA Indonesia, kembali melakukan “GEBUK” (Gerakan Berbagi Buku).
Kali ini Panti Asuhan Uli Hasonangan Siborongborong yang beralamat di Jalan Tugu Siborongborong, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara, beruntung mendapat perhatian dan tali kasih dari Komunitas Akal Sehat dan Bermartabat.
Acara yang dilangsungkan, Sabtu (16/10) itu, dihadiri langsung Pengurus Panti Asuhan, Gamal Simanullang dan Dedy Nainggolan.
Acara diawali dengan kebaktian singkat dengan penyampaian firman Tuhan oleh Pdt. Iwan Setiawan Tarigan, M.Th, selaku Kepala Prodi Teologi (S1) IAKAN Tarutung, mewakili Dr. Elisamark Sitopu (Dekan FIT IAKN Tarutung).
Rangkaian kegiatan ini dilaksanakan serangkaian syukuran HUT Kabupaten Tapanuli Utara ke-76, yang jatuh pada tanggal 05 Oktober 2021 yang lalu.
Acara pemotongan kue ulang tahun pun turut digelar secara sederhana di sela-sela kegiatan itu. Penasihat kegiatan Drs. Satya Dharma Nababan, M.Si, yang ikut menulis buku sejarah HUT Taput mengatakan, Kabupaten Tapanuli Utara memerlukan Generasi Emas ke depan, untuk menggantikan para pemimpin di Taput dan juga akan membuat goresan tangan untuk mengharumkan nama Tapanuli Utara.
“Kita tidak akan berhasil jika budaya membaca tidak kita laksanakan di tengah kemajuan arus informasi dan tekhnologi saat ini. Karena kemajuan ini membuat moral para generasi penerus terganggu. Jika tidak kita antisipasi sedini mungkin, maka ke depan, tidak ada lagi lahir Jenderal, Gubernur, Bupati, pengusaha sukses dari Kabupaten Induk ini. Pendidikan moral itu sangat penting dan menjadi tugas kita bersama, karena pergeseran moral saat ini sangat nyata. Untuk itulah, kita mengimbau anak-anak Panti Asuhan untuk rajin membaca Alkitab dan buku-buku budi pekerti. Kelak kalian akan menjadi garam dan terang dunia,” pesannya.
Dikatakan staf kantor Camat Garoga ini, sejak dini sudah harus melatih nalar dan akal sehat serta dibarengin muatan rohani sebagai pundasi kuat kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual.
“Anak-anakku tidak perlu berkecil hati tinggal di panti asuhan ini, tetapi bersyukurlah karena kalian sejak dini sudah dilatih hidup disiplin, dilatih bagaimana artinya toleransi. Dan di tempat ini teman teman kalian juga bertambah sehingga tidak merasa kesepian atau sendiri. Karena itu, tetaplah semangat dan tanamkan kata pantang menyerah untuk menggapai cita-cita kalian,” imbuhnya menyemangati.
Pesan serupa juga turut disampaikan Bunda Ketua Herawaty Siallagan, S.Pd. Di mana ia berharap, agar anak-anak Panti Asuhan giat membaca dan mengikuti Informasi yang baik dan bukan informasi hoaks. Mengisi waktu dengan kegiatan yang positif dan tidak mengembangkan alam pikir bahwa anak-anak Panti Asuhan tidak bisa jadi Jenderal, Gubernur, Bupati dan Pengusaha Sukses.
“Jauhkan pikiran itu dari kalian! Kalian semua adalah Generasi Emas Anak Bangsa yang akan mengharumkan nama orang tua kalian, Kabupaten Tapanuli Utara, maupun Kabupaten lain. Dan juga anak-anakku yang ada di tempat ini harus selalu ingat akan Tuhan. Ingat, hidup ini harus jadi berkat,” tandasnya.
Bunda Ketua yang sudah terbiasa dengan psikologi anak remaja itu, membawa suasana pertemuan menjadi cair dengan permainan “Akal Sehat”. Anak-anak Pantai pun merasa terhibur dan tertawa lepas dengan permainan itu.
Sementara itu dr. Lily Carolyn Hutabarat, MKM, juga turut menyampaikan edukasi kesehatan wanita kepada anak-anak perempuan yang ada di Panti. Dokter berkacamata itu mengakak mereka untuk menjaga kebersihan.
“Kita bersih, kita akan sehat dan jauh dari penyakit,” ujarnya.
Mengenai etika pacaran juga turut dijelaskan dr. Lily, supaya mereka tidak masuk dalam pergaulan bebas yang dapat merusak moral generasi muda saat ini. Belajar dan belajarlah, kelak kalian bisa mengapai cita-cita, dan bahkan bisa menjadi doketer seperti dirinya.
Tidak lupa, dia juga menitip pesan kepada anak Pantai, supaya jangan sampai memakai narkoba. Bahkan harus bisa menjadi duta narkoba bagi kawan-kawannya.
Pada kesempatan itu, Frengki R. Parapat, S.Th, (Koordinator Donasi/Aksi dan Juga Ketum PP. IASTA) menjelaskan, bahwa mahasiswa dari STAKPN/IAKN Tarutung pernah melayani selama lima bulan di tempat itu.
“Kami melihat, anak-anak dari tempat ini sudah banyak yang berhasil. Untuk itu, adik-adik yang ada saat ini di tempat ini jangan berputus asa. Rajinlah belajar dan berdoa, karena kesempatan itu terbuka bagi kalian semua. Semampu kami, kami akan berjuang ketika ada yang mau mendaftar dari jalur prestasi ke Kampus IAKN Tarutung. Kita siap membantu untuk mendapatkan beasiswa, karena, negara menyediakan beasiswa bagi anak-anak yang pintar,” kata Frengki dengan semangat.
Alumni pertama jurusan Theologia STAKPN ini pun menjelaskan, apa itu Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Tarutung kepada anak-anak Panti Asuhan.
“IAKN Tarutung itu adalah perguruan tinggi negeri, dan program studinya banyak. Jika kalian berminat untuk kuliah di sana, citivitas IAKN Tarutung siap menyambut kedatangan kalian,” terangnya lagi.
Dikatakan Frengki, kegiatan Gerakan Berbagi Buku (GEBUK) akan terus dilakukan secara berkesinambungan, karena sesuai dengan misinya, kehadiran Komunitas Akal Sehat ada untuk Anak Bangsa.
“Terima kasih kepada seluruh donatur yang selama ini memberikan Perhatian kepada Generasi Emas Anak Bangsa, sehingga kegiatan ini terus dilaksanakan. Dan suatu ketika, saat Komunitas ini diberi ruang, akan melakukan Seminar Kecerdasan Anak. Dan kita juga siap bekerja sama dengan pihak manapun, untuk mempersiapkan Generasi Emas yang Sehat dan Bermartabat sesuai dengan Jargon Komunitas ini #Ikhlas Memberi#,” pungkasnya.
Sementara itu, salah satu anggota komunitas Akal Sehat dan Bermartabat, Jhonny Hutabarat, S.Pd (Guru SMU), mampu membius seluruh anak-anak dan undangan yang hadir. Dengan Parodi komedinya yang terkenal dengan sebutan Mr. English, dia juga mengisi ruang pikir anak-anak, supaya jangan terlalu serius belajar, melainkan harus diisi dengan komedi agar terjadi keseimbangan emosional.
Tali kasih dari komunitas Akal Sehat dan Bermartabat ini diserahkan langsung kepada anak-anak, oleh Harris Sinaga (Ketua FKPPTARA), Gio M. Nababan (Mahasiswa Fakultas Kedokteran) dan Fidel H Parapat. (ril)