Siantar

Kota Pematang Siantar Tegaskan Komitmen untuk Menurunkan Prevalensi Stunting

Kota Pematang Siantar Tegaskan Komitmen untuk Menurunkan Prevalensi Stunting

Pematang Siantar, 31/5 (Batakpost.com) – Wali Kota Pematang Siantar, dr. Susanti Dewayani SpA, meminta seluruh pihak di Kota Pematang Siantar, terutama para lurah, untuk serius dan berkomitmen dalam upaya penanggulangan dan penurunan stunting. Kota ini ditargetkan menurunkan prevalensi stunting sebesar 3,22 persen pada tahun ini, untuk mencapai target rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) prevalensi stunting sebesar 11,08 persen pada tahun 2023.

Permintaan tersebut disampaikan dalam acara Rembuk Stunting Tingkat Kota Pematang Siantar Tahun 2023 yang dihadiri oleh dr. Susanti, yang berlangsung di Ruang Data Pemko Pematang Siantar pada Rabu (31/05/2023).

IKLAN
IKLAN

Menurut dr. Susanti, penurunan stunting merupakan bagian dari visi dan misi Kota Pematang Siantar yang berupaya menjadikan kota ini sehat, sejahtera, dan berkualitas. Kota Pematang Siantar telah berhasil menurunkan prevalensi stunting sebesar 0,7 persen berdasarkan Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2022, dengan hasil prevalensi stunting sebesar 14,3 persen. Kota ini menduduki peringkat ke-4 terendah di Sumatera Utara dalam upaya pencegahan dan penanganan stunting pada keluarga berisiko dan balita.

dr. Susanti menegaskan bahwa tahun ini Kota Pematang Siantar harus mampu menurunkan prevalensi stunting sebesar 3,22 persen untuk mencapai target RPJMD prevalensi stunting sebesar 11,08 persen pada tahun 2023. Ia mengajak semua pihak untuk bekerja sama dan berkolaborasi dalam percepatan penurunan stunting serta mencapai target tersebut.

Acara Rembuk Stunting ini merupakan salah satu aksi integrasi yang bertujuan untuk memperkuat efektivitas intervensi penurunan stunting. Aksi ini melibatkan analisis situasi, perencanaan, pelaksanaan program, penguatan regulasi, pembinaan pelaku dan pemerintahan kelurahan, penguatan manajemen, serta review kinerja tahunan dalam percepatan penurunan stunting.

dr. Susanti juga menekankan pentingnya kolaborasi dengan semua komponen, baik pemerintah daerah, pemerintah kelurahan, lembaga non-pemerintah, maupun masyarakat dalam melaksanakan intervensi penurunan stunting secara bersama-sama. Untuk itu, akan dilakukan penandatanganan komitmen bersama dalam penanggulangan dan percepatan penurunan stunting yang terintegrasi di Kota Pematang Siantar pada tahun 2023.

Khusus untuk 34 kelurahan, dr. Susanti meminta komitmen dan keseriusan dari para lurah dan semua pihak terkait untuk bersama-sama mewujudkan penanggulangan dan penurunan stunting yang terintegrasi dengan memanfaatkan segala potensi yang ada. Ia juga mengingatkan bahwa calon pengantin di setiap kelurahan harus melakukan konsultasi dan pemeriksaan kesehatan sebelum melaksanakan pernikahan sebagai salah satu syarat penting dalam mencegah stunting.

Kota Pematang Siantar telah menyiapkan 501 Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang akan membantu pemerintahan kelurahan dalam mendampingi dan mengedukasi calon pengantin, ibu hamil, ibu nifas, dan balita. Kader-kader lain yang bergerak di masyarakat juga akan memberikan dukungan.

Ketua TPPS Kota Pematang Siantar, dr. Susanti, mengajak semua pihak untuk bergerak bersama dan melakukan inovasi terbaik. Salah satu gerakan yang diinisiasi adalah gerakan bapak/bunda asuh anak stunting dan keluarga berisiko stunting, sebagai wujud kepedulian terhadap penurunan stunting. Ia meyakinkan bahwa tantangan dalam mencegah dan menurunkan stunting dapat dihadapi dengan baik melalui koordinasi, komunikasi, dan kerjasama yang baik antara semua pihak.

dr. Susanti mengungkapkan keyakinannya bahwa dengan komitmen yang kuat dan kerjasama yang baik dari semua sektor, Kota Pematang Siantar dapat menjalankan semua tahapan kegiatan dalam percepatan penurunan stunting. Monitoring dan evaluasi setiap kegiatan terkait stunting akan dilakukan secara transparan dan akuntabel.

Wali Kota Pematang Siantar juga menyampaikan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah berkontribusi dalam upaya percepatan penurunan stunting, termasuk Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB), Dinas Kesehatan, Bappeda, Dinas Sosial dan P3A, Kecamatan, Kelurahan, serta seluruh stakeholders dan masyarakat.

Para pemangku kepentingan, termasuk Kapolres Pematang Siantar, AKBP Fernando SH SIK, juga setuju bahwa kolaborasi sangat penting dalam menurunkan angka stunting di Kota Pematang Siantar. Kapolres menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan kegiatan pendampingan bagi anak-anak yang terdampak stunting bekerja sama dengan Puskesmas dan Kelurahan.

Dalam kesimpulannya, dr. Susanti menyampaikan harapannya agar upaya pencegahan dan penurunan stunting di Kota Pematang Siantar dapat berhasil. Ia mengajak semua pihak untuk tetap semangat dan optimis dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab sebagai pelayan masyarakat.

Hadir dalam acara ini antara lain Kajari Kota Pematang Siantar Jurist Precisely Sitepu SH MH, perwakilan Ketua Pengadilan Negeri Pematang Siantar Emi Simangunsong SE, perwakilan Dandim 0207/Simalungun Charies Tarigan, serta narasumber seperti Plt Kepala Bappeda Pematang Siantar Dedi Idris Harahap, Sekretaris Badan Perwakilan BKKBN Provinsi Sumut Yusrizal Batu Bara SSos. Acara ini juga dihadiri oleh Staf Ahli, Asisten, pimpinan OPD, camat, kepala Puskesmas, perwakilan Ketua Persit Cabang 34 Kodim 0207/Simalungun, serta pimpinan BUMN dan BUMD.

Dengan upaya yang serius dan kolaboratif dari berbagai pihak, diharapkan Kota Pematang Siantar dapat berhasil menurunkan angka stunting dan mencapai target yang telah ditetapkan untuk tahun 2023.

Exit mobile version