Segenap kru batakpost.com mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1445 H/2024, Semoga doa dan usaha kita diterima oleh Allah Swt. Taqabbalallahu minna wa minkum. Selamat Idul Fitri, mohon maaf lahir dan batin.
Tapanuli Tengah

Korban Pembunuhan di Sitahuis Dikebumikan Hari Ini

245
×

Korban Pembunuhan di Sitahuis Dikebumikan Hari Ini

Sebarkan artikel ini
Jenazah korban pembunuhan Sitahuis saat disemayamkan. (Batakpost.com/HAT)
Jenazah korban pembunuhan Sitahuis saat disemayamkan. (Batakpost.com/HAT)
Advertisement
Example 300x600
Advertisement

Tapteng, 21/7 (Batakpost.com)- Hasiholan Lumbantobing alias Paido (60) korban pembunuhan di Sitahuis dikebumikan hari ini Kamis (21/7/2022) di Desa Rampah, Kecamatan Sitahuis, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara.

Berdasarkan informasi yang dihimpun media ini, almarhum dikebumikan sore ini di Pekuburan Umum yang jaraknya sekitar 200 meter dari rumah duka.

Advertisement
banner 325x300
Advertisement


Korban Hasiholan Lumbantobing meninggalkan 4 orang anak yang selama ini berada di perantauan. Sementara korban tinggal sendiri di rumahnya, karena istri korban sekitar sebulan yang lalu tinggal bersama anaknya di perantauan.

“Almarhum tinggal sendirian di sini, istrinya di Jakarta, di rumah anaknya,” kata salah seorang warga setempat.

Sementara itu keempat anak korban sudah berada di rumah duka untuk mengikuti prosesi pemakaman orang tuanya.

Dibertakan sebelumnya, pelaku pembunuhan di Sitahuis, MS, (55) sempat melawan petugas ketika diamankan dari lokasi kejadian di Desa Rampah, Kecamatan Sitahuis, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, Selasa (19/7/2022) petang.

BACA JUGA: Wine Coffee Gogo Raih Juara I Ajang W20 Indonesia 2022

Pelaku yang sempat melawan saat diamankan petugas terpaksa diborgol dengan 2 borgol di pergelangan tangannya. Petugas juga mengikat kaki pelaku dengan menggunakan tali nilon.

Setelah pelaku dibawa menggunakan mobil oleh petugas menuju RSUD Pandan, akibat luka parah setelah melakukan percobaan bunuh diri dengan menyayat leher sendiri dan menikam perutnya berkali-kali, sempat melakukan perlawanan.

“Saat di mobil, pelaku berada di posisi bangku paling belakang, sementara empat petugas dari Polres Tapteng berada di bangku depan dan tegah. Di tengah perjalanan pelaku berhasil melepaskan 2 borgol yang ada di tangannya dan juga berhasil melepaskan tali yang mengikat kedua kakinya,” kata Kapolres Tapteng AKBP Jimmy Christian Samma melalui Kasi Humas AKP Horas Gurning, Rabu (20/7).

BACA JUGA: PTAR Tegaskan Komitmennya Terhadap Keberagaman Gender

Diungkapkan Horas, pelaku pembunuhan di Sitahuis mencoba menyerang petugas agar dia ditembak saja. Petugas pun langsung menghentikan mobil dan keluar dari mobil dengan posisi pintu mobil ditahan dari luar agar pelaku tidak keluar dari mobil.

“Pelaku minta agar dia dibunuh saja,” ujar Horas.

Peristiwa itu menarik perhatian warga sekitar dan pengguna jalan hingga menyebabkan arus lalu lintas di Jalan Padangsidimpuan-Sibuluan sempat macet.

Tak berselang lama sejumlah polisi datang membantu mengamankan pelaku. Polisi memborgol pelaku kembali dengan 4 borgol sekaligus di pergelangan tangannya dan membawa pelaku ke RSUD Pandan untuk mendapatkan perawatan medis.

Ditambahkan Horas, saat ini kondisi pelaku sedang kritis, sehingga belum dapat dimintai keterangan terkait apa motif sehingga tega menghabisi korban Hasiholan Lumbantobing.

Untuk menjaga hal-hal yang tak diinginkan, petugas ditempatkan di RSU Pandan untuk menjaga ketat pelaku.

Pelaku pembunuhan yang terjadi di Desa Rampah, Kecamatan Sitahuis, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, Selasa (19/7) sore, kondisinya kritis.

Akibatnya, penyidik dari Polres Tapanuli Tengah belum bisa mengambil keterangan dari pelaku terkait apa motif pembunuhan yang menewaskan Hasiholan Lumbantobing (60), warga Desa Rampah, Kecamatan Sitahuis, Kabupaten Tapanuli Tengah.

“Saat ini pelaku MS (55) dalam kondisi kritis di RSUD Pandan. Tapanuli Tengah, jadi belum bisa dimintai keterangan oleh penyidik,” kata Kapolres Tapteng AKBP Jimmy Christian Samma melalui Kasi Humas Polres Tapteng AKP Horas Gurning kepada media ini, Rabu (20/7).

BACA JUGA: Hati-hati dengan Kunci Mobil Anda  

Dari hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) yang dilakukan petugas, sebut Horas, peristiwa pembunuhan itu terjadi sekitar pukul 16.00WIB di warung milik Hasiholan Aritonang yang berada di Desa Rampah, Kecamatan Sitahuis, Tapanuli Tengah.

Sedangkan kronologis kejadian bermula ketika pelaku datang ke warung Hasiholan untuk menanyakan anaknya apakah ada di warung itu.

“Ada kalian tengok anakku? Tanya pelaku kepada pemilik warung. Lalu dijawab pemilik warung, tidak ada, mungkin di warung Sinaga,” ujar Horas menirukan.

Lalu pelaku mengatakan, Lae lah dulu, kalau tidak ada lagi harga diri kita, untuk apa kita hidup. Lalu ditimpali korban betul Lae.

Mendengar jawaban itu pelaku langsung mengambil pisau dari tasnya, dan menikam tangan korban. Korban pun melompat dari warung menyelamatkan diri.

“Saat korban melompat dari warung, dia terjatuh. Pelaku pun langsung mengejar dan menikam perut korban lalu menggorok lehernya,” ungkap Horas.

Karena luka parah yang dialami korban, korban meninggal di tempat. Sementara pelaku mencoba bunuh diri dengan cara menyayat lehernya dan menikami perutnya.

“Pelaku berusaha bunuh diri dengan cara menikami perutnya dan menyayat lehernya,” kata Horas menjelaskan.

Setelah petugas tiba di TKP, pelaku berhasil diamankan dengan kondisi tubuh berlumuran darah akibat luka sayatan di leher dan tikaman diperutnya.

“Kondisi luka sayatan di leher dan di perut korban cukup serius, makanya dilarikan ke RSUD Pandan,” kata Horas menjelaskan.

Peristiwa pembunuhan yang terjadi di Sitahuis ini membuat gempar warga setempat. (HAT)