“Ini sebagai bukti bahwa masyarakat di Kepulauan Nias sudah melek dengan QRIS,” puji Wisnu.
Terjadinya peningkatan pengguna QRIS lewat aplikasi BRImo menurut dia, karena semua transaksi digital sudah tersedia di BRImo, termasuk untuk membayar pajak. Dan BRI juga siap mendukung Pemerintah Daerah dalam penggunaan Kartu Kredit Indonesia, di mana 40 persen transaksi belanja daerah harus menggunakan Kartu Kredit Indonesia (KKI).
Adanya peningkatan transaksi digital di Kepulauan Nias juga tidak terlepas dari ketersediaan layanan jaringan telekomunikasi. Menurut Kurnia, di tahun 2017 Pulau Nias sudah terhubung dengan Pulau Sumatera melalui kabel optik laut.
“Walaupun secara keseluruhan belum dapat dilayani oleh jaringan kita dari Telkom maupun Telkomsel di Kepulauan Nias, namun kehadiran layanan kami turut mendukung transaksi digital,” ungkapnya.
Peningkatan transaksi digital ini juga turut disumbangkan Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan Pedesaan (KSP3) Nias. Menurut Agusman sebanyak 72 ribu anggota koperasi se- Kepulauan Nias sudah menggunakan transaksi digital.
“Awalnya kita masih sistem manual, dan seiring peningkatan teknologi, koperasi kita telah menggunakan aplikasi siCUNDO. Di mana anggota dapat mengecek saldo dan pinjaman lewat aplikasi tersebut,” ucapnya.
Dalam talk show ini beragam pertanyaan terkait sistem pembayaran digital banyak ditanyakan peserta, terutama para pelaku UKM dan juga mahasiswa dari Universitas Nias. (Jasgul)
Baca Berita menarik lainnya dari Batakpost.com di GOOGLE NEWS