Gunungsitoli, 12/10 (Batakpost.com)- Rangkaian Ya’ahowu Digifest yang diselenggarakan KPw Bank Indonesia (BI) Sibolga di Kota Gunungsitoli juga diisi dengan talk show.
Di hari pertama talk show mengangkat tema “Kepulauan Nias Melompat Lebih Tinggi dengan Digitalisasi Pembayaran” yang menghadirkan empat pembicara yaitu, Putu Paulus Adi Susila (Asisten Direktur/Analisis Senior DKPS), Wisnu Iswahyudi, SE., M.B.A (Departemen Head Retail Payment and Merchant Relation Regional Office BRI Medan), Kurnia Prasetia Zega (Manager Mobile Consumer Branch Padangsidimpuan), Agusman Lawolo, SE (General Manager KSP3 Nias).
Dalam paparannya Putu menjelaskan bahwa Bank Indonesia sudah merancang digitalisasi pembayaran sesuai dengan kedudukan BI sebagai otoritas moneter dan juga otoritas pembayaran.
Kenapa sistem pembayaran digitalisasi ini dirancang, karena menurut Putu para anak-anak muda sangat tertarik dengan digital. Dan BI telah menyediakan kanal pembayaran yang dapat digunakan di semua merchant (penjual) yaitu Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) dan juga QRIS TUNTAS (Tarik Tunai, Transfer, Setor Tunai) ditambah lagi BI-FAST (Transfer dengan biaya lebih murah dengan waktu tanpa henti).
Digitalisasi yang dilakukan Bank Indonesia ungkap Putu, tidak hanya dalam pembayaran untuk kalangan masyarakat saja, melainkan transaksi layanan tata kelola bagi Pemerintah seperti kapasitas fiskal, serta efesiensi.
Untuk itulah Putu menegaskan, bahwa Digitalisasi menjadi kunci mendukung kegiatan masyarakat.
Sementara menurut Wisnu Iswahyudi, telah terjadi peningkatan transaksi QRIS di Bank BRI untuk tahun 2023.
Sesuai dengan data tahun 2022 transaksi QRIS di Kepulauan Nias melalui aplikasi BRImo sebesar Rp 4,9 miliar, dan tahun 2023 sampai dengan bulan Agustus sudah Rp 7,2 miliar atau meningkat sebesar 32 persen.
Selanjutnya Baca: Ini sebagai…