Jakarta, 7/12 (Batakpost.com) – Pembalap MotoGP, Jorge Martin, harus menerima posisi runner-up dalam gelaran MotoGP 2023. Meski sempat memimpin klasemen sementara, Martinator mengalami titik balik nasib buruknya di Indonesia dan Australia, yang akhirnya membawa Francesco Bagnaia keluar sebagai juara dunia.
Francesco Bagnaia berhasil mengungguli Jorge Martin dalam persaingan ketat sepanjang musim. Puncak dari persaingan keduanya terjadi pada seri pamungkas di Valencia, di mana Bagnaia keluar sebagai kampiun dunia.
Jorge Martin sebelumnya menduduki puncak klasemen sementara pada bulan Oktober 2023 dengan keunggulan 7 angka dari Bagnaia. Namun, nasib sial menimpanya di MotoGP Indonesia di Sirkuit Mandalika, di mana ia terjatuh saat memimpin balapan dengan jarak yang cukup signifikan.
Sialan tersebut berlanjut di seri berikutnya di Phillip Islands, Australia, di mana Martin tercecer ke posisi lima di lap terakhir akibat kesalahan dalam pemilihan ban.
Martin menyatakan, “Itu adalah balapan yang bisa mengubah posisi awal – memimpin atau tertinggal 27 poin, itulah intinya. Menjadi yang tercepat saat itu mungkin membuat saya terlalu percaya diri.”
Pembalap asal Spanyol itu mengakui kesalahannya dalam memahami situasi dan menyadari pentingnya menjaga keseimbangan dengan rival-rivalnya.
“Saya berkata pada diri sendiri: ‘Saya bisa unggul lima detik, saya bisa menang dengan ban berbeda, saya bisa melakukan apa pun yang saya inginkan…’,” ungkap Martin.
Meski harus puas sebagai runner-up, Jorge Martin menyatakan bahwa musim 2023 menjadi pengalaman berharga dan ia berjanji kepada timnya bahwa suatu hari nanti, ia akan menjadi juara dunia. “Itu belum terjadi, mungkin tak terwujud tahun depan, tapi saya merasa bisa mewujudkannya,” tambahnya dengan tekad tinggi.
Baca Berita menarik lainnya dari Batakpost.com di GOOGLE NEWS
