Pandan, 19/2 (Batakpost.com)- Kehadiran Jogging Track Pandan membawa warna baru bagi pecinta olahraga. Di mana kalau selama ini warga sering kesulitan berolahraga karena kondisi lapangan yang becek dan berlumpur, sekarang tidak lagi. Bahkan saat ini Jogging Track yang dibangun di masa kepemimpinan Bakhtiar Ahmad Sibarani sebagai Bupati Tapanuli Tengah, telah menjadi pusat kebugaran.
Setiap harinya ratusan masyarakat berolahraga di tempat ini. Mulai dari anak-anak sampai lansia. Beragam kegiatan dilakoni mereka. Mulai dari bermain sepak bola, voli, lari, restock, dan bermain bersama keluarga.
Tersedianya taman dan tempat duduk santai di tempat ini, membuat anggota keluarga yang berolahraga semakin nyaman. Apalagi kendaraan dan pedagang tidak diperobolehkan lagi masuk, semakin membuat para pecinta olahraga tenang.
Indahnya kawasan Jongging Track Pandan ini membuat para penikmat olahraga banyak yang datang dari luar Kota Pandan, termasuk dari Kota Sibolga. Mereka mengaku jauh lebih nyaman berolahraga di Jogging Track Pandan dibanding Lapangan Simaremare Sibolga.
“Di sini jauh lebih aman bang, karena tidak ada kendaraan. Dan lapangan larinya pakai matras. Pokoknya mantaplah Jogging Track Pandan ini, sudah seperti di kota-kota besar. Kami bersama teman-teman setiap hari Minggu berolahraga di tempat ini,” aku Rafli (17) warga Kota Sibolga kepada batakpost.com, Minggu (19/2/2023).
Iksan Hasibuan (17) dan Arya Guna (16) teman dari Fafil warga Jalan Mahoni Sibolga, memberikan masukan kepada pihak pengelola Jogging Track atau Pemkab Tapteng, agar membuat aturan di lintasan tempat lari. Dia mencontohkan, lintasan lari yang ada saat ini sebanyak 4 baris, hendaknya ditentukan baris yang mana menjadi tempat lari, dan baris mana tempat jalan atau jogging, sehingga tidak campur.
“Kalau di lapangan Jongging Track yang ada di Helvetia Medan, seperti itu bang. Karena kami pernah ke sana. Di Helvetia itu ditentukan yang mana baris untuk tempat lari dan baris untuk jalan. Tujuannya agar yang lari tidak terganggu dan nafasnya tetap stabil. Nah, kalau di sinikan masih campur, sehingga nafas kita gak stabil. Karena kita sudah lari kencang, tiba-tiba harus berhenti atau mengelakkan orang lain yang sedang jalan, dan itu sangat menganggu terhadap pernafasan kita. Kalau boleh menyampaikan saran, agar diatur saja barisnya sehingga ketika kita lari, benar-benar puas gak terhalang,” sarannya.
Sementara itu masukan dari Fika (35) warga Kalangan, menyebutkan, masih banyak masyarakat yang datang berolahraga tidak mematuhi aturan Jogging Track. Di antaranya tidak memakai sepatu olahraga jenis cats. Masih ada yang merokok, dan membuang sampah sembarangan.
“Padahal sudah ada larangan dan itu dipampangkan. Tapi masih banyak juga yang kurang peduli. Dan terbukti, butiran-butiran matras tempat berlari sudah terkelupas. Bahkan ada pula kemarin saya lihat pakai sepatu roda. Kalau boleh hendaknya ada pengawasan, agar siapa yang tidak mematuhi aturan jangan masuk, karena sayang tempat sebagus ini tidak diawasi,” ungkapnya.
Amatan media ini di lokasi, memang masih banyak yang tidak mematuhi aturan terkait penggunaan alas kaki. Masih banyak yang memakai sandal dan nyeker. Padahal itu sangat merusak butiran matras. Demikian juga dengan kebersihan yang membuang sampah sembarangan, padahal sudah disediakan tong sampah di sejumlah titik. Semoga instansi terkait memberikan hati untuk mengawasi agar tempat tersebut terjaga dengan baik, demi tempat kebugaran masyarakat banyak. (Jas)