Lebih lanjut anak bungsu dari tiga bersaudara ini menceritakan sejak kuliah S1 di Jerman, dia bekerja part time (paruh waktu) dengan gaji 11 euro/jam (Rp 190.000). Uang dari hasil kerja paruh waktu itu dia gunakan untuk bayar uang kuliah dan biaya sehari-hari. Setelah lulus S1, dia langsung diterima bekerja di perusahaan. Irvan pun tak puas hanya mengenyam pendidikan S1, dia melanjutkan S2 di Jerman dan sekarang bekerja sebagai insinyur di Jerman.
Bahkan saat ini Irvan menjadi satu-satunya warga negara Indonesia yang bekerja sebagai insinyur pada bagian perakitan baterai hybrid di perusahaan ternama di Jerman.
Atas ilmu yang dimilikinya ditambah pengalaman kerjanya, Irvan sudah dibanderol gaji 5.833 euro/bulan atau Rp 101 juta/per bulan.
Untuk itulah pria lajang ini mengajak adik-adiknya yang ada di Matauli agar semangat mengikuti pembelajaran Bahasa Jerman yang dilaksanakan Matauli supaya berkesempatan belajar di Jerman dan bisa melanjutkan kuliah di sana.
“Asalkan sudah lulus kuliah di Jerman, pasti bekerja. Karena Jerman sangat kekurangan tenaga kerja yang terlatih. Jadi dengan adanya pembelajaran Bahasa Jerman dan program Goethe Institut Jerman dengan Matauli, menjadi peluang besar untuk sukses kuliah dan bekerja di Jerman,” ucapnya.
Selanjutnya Baca: Kepala Sekolah…