Jakarta, 27/1 (Batakpost.com) – Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (AISMOLI) mengungkapkan optimisme terkait pertumbuhan pasar sepeda motor listrik di Tanah Air. Menurut mereka, Indonesia memiliki potensi untuk menjadi salah satu pasar kuda besi listrik terbesar di dunia dalam satu dekade mendatang.
Abdullah Alwi, Sekretaris AISMOLI, menyampaikan prediksi tersebut berdasarkan data yang diperoleh dari McKinsey. Menurutnya, pada tahun 2030, pasar sepeda motor listrik di Indonesia diprediksi akan menjadi yang terbesar ketiga di dunia, setelah China dan India.
“Menurut data dari McKinsey, pada 2030 nanti keadaannya kurang lebih sama (seperti pasar motor bensin). Pasar motor listrik terbesar masih akan di China, kemudian India kedua dan Indonesia ketiga,” ujar Abdullah di Wisma Bisnis Indonesia, Jakarta Pusat.
Abdullah melihat potensi ini sebagai peluang besar bagi industri sepeda motor listrik di Indonesia. Data menunjukkan bahwa banyak perusahaan di Tanah Air sedang mengembangkan motor listrik, menciptakan peluang untuk menjadi basis industri dan melakukan ekspor.
Hingga akhir tahun lalu, populasi sepeda motor listrik di Indonesia baru mencapai 75 ribu unit, jauh di bawah jumlah sepeda motor bensin yang mencapai ratusan juta unit. Meski begitu, Abdullah yakin bahwa penggunaan sepeda motor listrik akan terus meningkat, terutama karena popularitasnya yang tumbuh dan insentif potongan harga dari pemerintah.
“Per bulan ini, sudah ada 75 ribu unit lebih motor listrik yang beredar di Indonesia. Ini meningkat secara signifikan. Padahal, 2020 lalu, jumlahnya masih ratusan unit,” ungkapnya.
Abdullah juga mencatat bahwa saat ini sudah ada 19 merek dan 56 tipe sepeda motor listrik yang terdaftar di Sisapira, dan ia berharap jumlah tersebut akan terus bertambah hingga akhir tahun ini. Dengan tingginya antusiasme konsumen di Indonesia, ia meyakini bahwa angka penjualan sepeda motor listrik akan terus berkembang dari tahun ke tahun. (int)
Baca Berita menarik lainnya dari Batakpost.com di GOOGLE NEWS
