Bupati lajang ini menyebutkan, ada 5 geosite (warisan geologi) yang ada di Kabupaten Samosir yang sampai saat ini tetap terjaga dan terawat. Yaitu; Geosite Ambarita-Tuktuk-Tomok, Geosite Tele, Geosite Pusukbuhit, Geosite Hutatinggi-Sodihoni, dan Geosite Sipinsur. Selain itu, Pemkab Samosir juga aktif melakukan pembinaan dan pelatihan serta edukasi dan sosialisasi kepada kelompok kerja pengelola Geosite, baik itu di pemerintah kecamatan, desa, serta edukasi kepada anak sekolah melalui integrasi kurikulum sekolah dan Geopark corner. Dengan demikian kehadiran Geopark memberikan dampak yang nyata bagi masyarakat.
General Manager Badan Pengelola Toba Caldera UNESCO Global Geopark Dr. Azizul Kholis saat menerima Green Card di acara Sidang Global Geopark Network dan Konferensi Internasional GGN berlangsung selama 5-12 September 2025 di Kutralkura, wilayah La Araucania, Chile oleh Setsuya Nakada. Sebelumnya sempat Toba Caldera menerima kartu kuning. (Batakpost.com/Ist)
Sejak diterima menjadi anggota Unesco Global Geopark (UGGp) pada tahun 2020 lalu, sambung Vandiko, Pemkab Samosir secara konsisten dalam pengembangannya dengan mengeluarkan regulasi berupa keputusan Bupati untuk menjaga keunikan geologi, budaya dan hayati yang ada.
Selain itu juga dilakukan pendampingan, pelatihan kepada BUMDes, Pokdarwis, Komunitas kuliner lokal. Hasilnya Desa Wisata Hariara Pohan yang berada di Geosite Tele-Efrata-Sihotang meraih Juara II terbaik se-Indonesia pada Anugerah Desa Wisata 2023 dan Desa Huta Tinggi masuk nomor 5 terbaik pada Anugerah Desa Wisata Indonesia Tahun 2021.
Selanjutnya Baca: Selama proses…