Segenap kru batakpost.com mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1445 H/2024, Semoga doa dan usaha kita diterima oleh Allah Swt. Taqabbalallahu minna wa minkum. Selamat Idul Fitri, mohon maaf lahir dan batin.
SibolgaTapanuli Tengah

Gideon Kirim Surat Terbuka ke Gubsu

495
×

Gideon Kirim Surat Terbuka ke Gubsu

Sebarkan artikel ini
Surat terbuka Gideon Purba selaku Ketua Forum Guru Honor K2 Tapanuli Tengah. (facebook)
Advertisement
Example 300x600
Advertisement

Tapteng, 10/1 (Batakpost.com)-Ketua Forum Honor K2 Kabupaten Tapanuli Tengah, Gideon Purba mengirimkan surat terbuka kepada Gubernur Sumatera Utara, Tengku Erry Nuradi terkait adanya pemotongan gaji guru honorer SMA-SMK di Kabupaten Tapanuli Tengah.

Surat terbuka itu disampaikannya melalui akun facebook Gideon, Rabu, (10/1), dan mendapat dukungan dari netizen. Para netizen berharap agar kasus pemotongan gaji honorer ini segera ditindak agar ada efek jerahnya.

Advertisement
banner 325x300
Advertisement


Berikut petikan surat terbuka Ketua Forum Honor K2 Tapanuli Tengah kepada Gubsu:

Surat terbuka :

Kepada Yang Terhormat
Bapak Gubernur Sumatera Utara
Tengku Erry Nuradi
Di –
Tempat.

Mohon Izin, melaporkan adanya potongan gaji honor yang dilakukan oleh beberapa orang oknum kepala sekolah terhadap gaji guru honorer dari pemerintah provinsi yang di bayarkan oleh sekolah

Kepada guru guru yang bertugas di satuan Pendidikan SMA Dan SMK.

Berdasarkan bukti dan keterangam para saksi guru honorer di sejumlah sekolah ternyata benar- benar ada telah terjadi pemotongan Gaji Honor. Tersebut.

Honor yang di bayarkan oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Utara itu telah membuat ratusan guru Honorer kecewa akibat potongan yang di lakukan oleh oknum Kepala Sekolah.

Kami tahu betapa besar kepedulian Pemerintah, Bapak Gubernur Sumatera Utara Tengku Erry Nuradi terhadap Dunia Pendidikan, namun telah ternoda oleh ulah sejumlah oknum kepala sekolah.

Kami tau seyogianya honor provinsi yang bapak berikan adalah semata-mata untuk mensejahterakan para guru Honorer.

Hari ini Rabu (10/1) saya Gidion Purba ketua Forum Honorer K2 Tapanuli Tengah menerima beberapa laporan adanya potongan tersebut di sejumlah sekolah pada Satuan Pendidikan tingkat SMA dan SMK di dapil 4 Tapanuli Tengah.

Dari Rp 40 ribu/ jam yang di bayarkan oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Utara kenyataanya hanya Rp 10 ribu hingga Rp 12 ribu / jam yang di terima guru honorer.

Bahkan di sejumlah sekolah masih belum menerima gaji Honor dari pihak sekolah dengan alasan yang tidak Jelas oleh pihak sekolah,

Dibeberapa sekolah lainnya gaji honorer provinsi itu sengaja di tahan oleh kepala sekolah karena sejumlah guru honorer protes.

Para guru honorer yang tidak memiliki pilihan itu,sedih tidak tidak tau mendukan nasibnya kemana

Maka dengan perantaraan surat terbuka ini kami memohon kepedulian Bapak Gubernur Sumatera Utara, atas kelakuan para kepala sekolah yang telah menyalah gunakan kebijakan Bapak yang begitu mulia untuk meningkatkan penghasilan para guru-guru honorer ditingkat SMA dan SMK.

kami kecewa atas maraknya pemotongan gaji honor yang di bayarkan oleh provinsi ini.
Honor provinsi ini Justru membawa masalah baru bahkan membuat para guru-guru honorer stres akibat potongan dilakukan langsung oleh kepala sekolah tanpa basa basi.

Ini membuktikan guru honor ini tidak ada harganya di mata mereka.

Saya Gidion Purba atas nama Forum Honorer K2 Tapanuli Tengah, memohon dengan sangat agar Bapak Gunbernur serta pihak instansi terkait,Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara , Inpektorat dan Penegak Hukum,Ombusman

Dengan segala kerendahan hati memohon untuk turun menindak lanjuti permasalahan ini di sejumlah sekolah di wilayah tersebut.

Dan Saya atas nama pribadi Mengecam Tindakan Oknum kepala sekolah Tingkat SMA dan SMK di wilayah 4 yang telah melakukan pemotongan gaji honorer yang di bayarkan oleh provinsi

Kondisi ini sangat luar biasa, kelakuan para oknum kepala sekolah yang tidak memliki perasaan dan hati Nurani,

Pemotongan gaji honor ini membuktikan pendidikan kita sudah hancur Serta Hancurnya moral para oknum kepala sekolah di tingkat SMA dan SMK di Kabupaten Tapanuli Tengah.

Saya merasakan penderitaan guru honorer yang tidak berani berteriak protes , karena guru selalu memberikan contoh yang baik.

Saya percaya alasan para guru honor memiliki ketakutan yang luar biasa dengan surat sakti takut di pecat oleh kepala sekolah.

Sehingga oknum-oknum kepala sekolah tersebut dengan seenaknya melakukan pemotong dengan membayarkan honorer mereka.

Saya khawatir kondisi ini adalah pintu kehancuran dunia pendidikan kita.
Kenyataan terlihat jelas dan terbuka namun tidak membuat para oknum memiliki rasa takut sedikipun melakukan tindakan yang jelas sudah korupsi.

Demikian saya sampaikan dengan penuh tanggung jawab, atas perhatian dan kepedulian bapak diucapkan terima kasih.

Barus Tapanuli Tengah Rabu (10/1/ 2017)
Hormat saya

Gidion Purba Skom

 


Tinggalkan Balasan