Sleman, 11/2 (Batakpost.com)- Kakanwil Kemenag DIY, Muhammad Lutfi Hamid mendatangi Gereja Santa Lidwina, Sleman yang diserang pagi tadi. Lutfi menyebut penyerangan tersebut sebagai perilaku intoleran.
“Sangat memilukan, di saat elemen masyarakat dan pemerintah sedang punya kesadaran bangun harmonisasi antarumat beragama dan antarelemen bangsa. Apapun alasannya, ini suatu gambaran perilaku intoleran,” kata Lutfi di Gereja Santa Lidwina, Minggu (11/2/2018).
Lutfi mengatakan tokoh gereja memaknai kejadian ini sebagai insiden. Dia pun mengimbau semua pihak untuk menahan diri karena peristiwa ini bisa dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu.
“Harapan kita, seluruh lapisan masyarakat dengan latar belakang apapun mencoba untuk menahan diri. Jangan dijadikan isu yang dihembuskan dengan berbagai tendensi,” ucapnya.
Kemenag akan berkoordinasi dengan pihak terkait dan melibatkan tokoh agama. Jangan sampai peristiwa serupa terulang lagi.
“Betapapun ini perilaku intoleran. Soal di dalamnya motifnya apa, tunggu hasil penyelidikan polisi,” ujar Lutfi.
Penyerangan ini terjadi pagi tadi dan melukai pastor, jemaat, serta polisi. Pelaku bernama Suliyono asal Banyuwangi dan saat ini dirawat di RS Bhayangkara setelah ditembak polisi karena melawan. (dtc)
Lokasi gereja Santa Lidwina, Sleman. (dtc)